Mansur Escudero, Mualaf yang Menyebarkan dan Memperjuangkan Islam di Spanyol

Seorang dokter asal Spanyol meninggalkan Kristen dan memilih Islam sebagai keyakinan yang ia anut. Dirinya merupakan lulusan Sekolah Yesuit St Stanislaus Koska di Malaga, Spanyol.

Ia adalah dokter bedah lulusan Universitas Complutense de Madrid (1973) serta merupakan seorang pakar di bidang neuropsikologi.

Bisa dikatakan bahwa perkembangan Islam di Spanyol tidak signifikan sebelum orang ini menjadi mualaf. Namun, Islam di Spanyol menjadi luar biasa usai orang ini menjadi bagiannya.

Francisco Escodero Pedati

Setelah masuk Islam dan menjadi mualaf pada tahun 1979, ia mengubah namanya dari Fransisco menjadi Mansur. Setahun kemudian pada 1980, Mansour mendirikan Komunitas Muslim Spanyol yang nantinya berganti menjadi Masyarakat Islam Spanyol.

Pria yang lahir pada 7 November 1947 kemudian menjadi salah satu pendiri Persatuan Institusi Agama di Spanyol, pendiri situs web “Islam” dan berpartisipasi dalam perjanjian kerjasama negara-negara Muslim dengan Asosiasi Islam di negara matador.

Mansur Escudero menjadi satu-satunya tokoh Islam Spanyol dalam “500 Tokoh Islam Paling Berpengaruh di Dunia”.

Istri

Sebelum ikut masuk Islam dan berganti nama menjadi “Sabura”, kami tidak menemukan catatan yang menyebutkan nama asli istri dari Mansur. Sabura turut terlibat dalam membantu perjuangan suaminya mengembangkan komunitas Islam dengan menjadi kepala editor di website Islam.

Pada 28 Oktober 1998, Sabura, istri Mansur Escodero, meninggal secara misterius, setelah ditikam secara brutal oleh pembunuh tak dikenal.

Meski begitu, kematian istrinya tidak membuatnya terintimidasi dan terus menyebarkan Islam tanpa henti.

Masjid Cordoba

Mansur terkenal karena perjuangannya menuntut hak agar umat Islam dapat sholat di masjid Cordoba, hal yang oleh esktrem kanan Spanyol tentang.
Masjid Cordoba awalnya adalah sebuah gereja bernama St Vincent. Pada tahun 987 saat Islam mulai masuk ke Spanyol, Emir Abdurrahman membeli gereja tersebut dan mengubahnya menjadi masjid.

Namun, saat Kerajaan Kristen Spanyol menaklukkan Cordoba pada abad 13 mereka merebut dan mengubah masjid tersebut menjadi gereja dan melarang umat Islam beribadah di sana.

Surat ke Vatikan dan Demonstrasi

Mansur bahkan mengirim surat ke ‘Vatikan’ memintanya untuk campur tangan agar mengizinkan umat Islam di kota itu berdoa di masjid bersejarah terbesar di kota itu, yang berubah menjadi gereja setelah jatuhnya kota pada tahun 1236 M/633 Migrasi, tetapi permintaannya ditolak.

Tidak patah arang, Mansur bersama Muslim Spanyol melakukan bermacam cara. Salah satunya adalah aksi demonstrasi dengan menggelar sajadah dan sholat di tengah Masjid Cordoba.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Georgetown American Catholic Research University, di mana Mansur Escodero adalah “satu-satunya Muslim Hispanik” dalam daftar Muslim paling berpengaruh di dunia, menjadi anggota pendiri dan direktur beberapa lembaga Islam, dan upayanya yang berkelanjutan untuk menyebarkan Islam dan mempertahankannya, dan berusaha mendapatkan izin bagi umat Islam untuk berdoa di Masjid Cordoba.

Mansur Escodero wafat saat melaksanakan shalat Subuh pada 3 Oktober 2010 pada usia 63 tahun.

Kami mohon kepada Allah SWT untuk melimpahkan ampunan kepadanya

Semoga Allah memberinya firdaus tertinggi dan membalasnya dengan pahala terbaik atas apa yang telah dia berikan kepada Islam.*

HIDAYATULLAH