Daftar Tunggu Puluhan Tahun, Muhammadiyah Gandeng BSI Luncurkan Program Haji untuk ‘Milenial’

Bendahara Umum Majelis Ekonomi Bisnis Ekonomi dan Pariwisata (MEBP) PP Muhammadiyah, Ahmad Syauqi Suratno memberi apresiasi terobosan Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) meluncurkan Gerakan Haji Muda Bersama BTM.

Menurut Ahmad Syauqi, program ini sebagai solusi keumatan dan memberikan solusi terhadap para jamaah haji agar setiap tahunnya tetap terjaga dengan baik karena adanya proses program perencanaan yang tertata dengan baik sejak dini.

Sebagaimana diketahui, calon jamaah haji di Indonesia harus bersabar menunggu antrean hingga puluhan tahun. Berdasarkan data, daftar tunggu haji (waiting list) haji Indonesia jika mendaftar tahun 2023 ini diperkirakan akan diberangkatkan antara 11 tahun sampai 47 tahun.

Karena itu, program kolaboratif tersebut merupakan ikhtiar BTM untuk membantu kaum milenial mewujudkan perencanaan biaya perjalanan haji sedari dini.  Menurut Ketua Induk BTM, Drs. Achmad Su’ud,   peluncuran program ini sebagai implementasi dari kesepakatan kerja sama yang pernah ditandatangani dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada 20 Februari 2020.

Gerakan Haji Muda, kata dia merupakan peran strategis BTM untuk membantu milenial merencanakan haji dengan cara menabung dan berinvestasi sejak dini.

Menurut Su’ud, BTM berusaha memanfaatkan potensi 150 jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia. Apalagi dalam penyelenggaraan haji selama ini, bank syariah hanya memiliki peran sebagai bank penerima setoran haji/siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Terpadu).

“Dengan demikian para milenial bisa merencanakan ibadah haji mulai sekarang,” ucapnya.

Ke depan, Induk BTM, BPKH, dan BSI akan membentuk tim khusus untuk melakukan sosialisasi dan merumuskan roadmap dan timeline ke tingkat daerah dan wilayah.

Sementara itu, RCEO Semarang BSI, Ficko Hardowiseto mengapresiasi Gerakan Haji Muda Bersama BTM dan sinergi antara BTM dan BSI. Menurutnya kerja sama ini selaras karena terkait kemudahan akses pendaftaran porsi haji melalui BSI.

Setelah terkumpul dananya insyallah dengan jumlah  jaringan BSI seluruh Indonesia yang tersebar 1000 cabang, hal ini akan memberikan akses kemudahan dalam program Gerakan Haji Muda Bersama BTM dengan baik.

“Kami berharap dengan kerjasama BTM dan BSI akan memperkuat sinergi kerjasama antara Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan BPKH sebagaimana tagline kami, BSI hadir sebagai sahabat finansial, sosial dan spiritual,” ucap Ficko.*

HIDAYATULLAH