6. Jangan menggunakan kekerasan dalam memberi sanksi, bahkan jangan sekali-kali memberi sanksi sebelum ada bukti yang kuat atas kesalahan anak yang dihukum.
Sesungguhnya kalaupun Anda seratus kali salah dalam memaafkan, hal tersebut masih lebih baik daripada sekali saja Anda salah dalam memberi sanksi.
Sikap yang perlu Anda biasakan adalah meminta maaf kepada anak Anda ketika anda salah dalam memberikan sanksi kepadanya. Sikap ini bisa dikatakan jarang dilakukan oleh sebagian orang tua terhadap anaknya.
7. Hindari dan sekali lagi hindari mencela anak di depan orang lain, meskipun di depan teman-temannya sesama anak kecil.
Mencela dengan cara seperti itu, justru membuat anak membangkang dan tidak mau berhenti dari kesalahannya. Koreksilah kesalahan anak Anda ketika sudah berada di rumah.
8. Berikanlah dorongan semangat kepada anak ketika dia mendapat kesuksesan, atau ketika menyenangkan hati kedua orang tuanya.
Bahkan, ada baiknya sesekali anak itu diberi sanjungan tanpa berlebihan di depan umum, agar timbul semangatnya dan meningkat morilnya sehingga dia melakukan lompatan dalam upaya menggapai kesuksesan.
Studi dan penelitian yang dilakukan para psikolog dan para pakar pendidikan membuktikan bahwa mendorong semangat anak mendatangkan hasil-hasil yang lebih besar daripada menyalahkan dan mencelanya.
9. Jangan mengingatkan anak akan dosa atau kesalahan yang telah lalu.
Alasannya, karena hal tersebut akan mematahkan semangatnya dan menjadikannya kehilangan kepercayaan diri, bahkan terkadang dia malah ingin menikmati lagi kesalahannya yang lalu dan akhirnya menjadi kebiasaan.
10. Berikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan pendapatnya dan doronglah dia untuk mengemukakan pandangannya.
Bahkan, sebaiknya kedua orang tua atau pendidik bersikap diam mendengarkan anak yang sedang mengungkapkan pendapatnya, lalu ucapkan terima kasih atas pendapatnya yang cemerlang dan cara berpikirnya yang baik.
Demikian tulisan yang sederhana ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian terutama bagi para orang tua yang barangkali selama ini tidak dekat dengan anak-anaknya sendiri. Aamiin. Wallahu A’lam. Wabillahittaufiq wal hidayah.