Meski makanan dan minuman berkurang selama bulan Ramadhan, tidak berarti kesehatan dan kebugaran tubuh bisa dilupakan. Sebab, olahraga masih dapat dilakukan dengan menyiasati waktu.
Dokter Michael Triangto, SpKO, mengatakan, olahraga dengan intensitas ringan dapat dilakukan setelah sahur dan shalat subuh. Durasinya juga tidak terlalu lama sehingga tidak menyebabkan dehidrasi.
“Bentuknya jalan cepat. Itu bisa dilakukan dari pada kembali tidur. Bisa keliling kompleks atau taman selama 20-30 menit saja. Dengan demikian, tidak menggangu waktu untuk pergi ke kantor,” kata dokter Michael saat dihubungi pada hari Rabu (31/5/2017).
Bila Anda melakukannya, kesegaran tubuh akan terjaga hingga sekitar pukul 14.00 atau 15.00. Hal itu disebabkan oleh aktivitas tubuh yang tetap membakar kalori paska olahraga. Disebut dengan Excess Post-exercise Oxygen Consumption (EPOC), kondisi ini membuat tubuh tetap segar sehingga produktivitas kerja tidak mengalami penurunan signifikan.
Namun, bila merasa kurang, olahraga juga dapat kembali dilakukan sembari menunggu berbuka puasa. Pada tahap ini, olahraga bertujuan untuk mempertahankan kondisi tubuh yang telah terjaga sebelumnya.
“Kalau sebelum puasa biasanya berolahraga dan ingin mempertahankannya, maka olahraga bisa dilakukan sebelum adzan magrib,” kata dokter Michael.
Jenis olahraga yang dilakukan juga bisa lebih berat dibandingkan pagi hari, misalnya berlari mengelilingi kompleks atau masjid. Selain itu, gerakan kalistenik atau olahraga yang menggunakan berat badan seperti push up dan sit up juga dapat menjadi pilihan.
Selama melakukan olahraga pada sesi ini, Anda tidak perlu khawatir dehidrasi. Sebab, selesai berolahraga, waktu berbuka telah tiba.
Akan tetapi, dokter Michael tidak menyarankan untuk melakukan olahraga di pusat kebugaran pada sore hari selama bulan puasa. Namun, bila Anda tetap ngebet untuk melaksanakan program latihan di pusat kebugaran, lakukanlah setelah berbuka atau setelah shalat tarawih.
“Untuk orang awam yang bukan atlit, tidak disarankan olahraga di malam hari dengan durasi tinggi. Jadi, kalau pagi 100 persen kardio, sore harus seimbang 50 persen kardio dan 50 persen angkat beban. (Lalu) malam kardio 30 persen dan sisanya angkat beban,” ujar dokter Michael.