Dalam Surat Yunus ayat 7 hingga ayat 10, Allah Swt menyebutkan tempat terakhir bagi orang-orang yang lalai. Di sana di ceritakan bagaimana kelak mereka akan mendapatkan balasan dan adzab atas kelalaian mereka.
Mari kita simak ayat-ayat berikut ini :
إِنَّ ٱلَّذِينَ لَا يَرۡجُونَ لِقَآءَنَا
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami…”
(1). Di sana ada orang-orang yang sibuk dengan kehidupan dunianya. Mereka menganggap bahwa kehidupan ini adalah segala-galanya. Sehingga untuk mengingat kehidupan akhirat saja mereka enggan, apalagi memikirkannya.
Bagi mereka tidak ada istilah-istilah hari pembalasan, hari pertanggung jawaban dan sebagainya.
وَرَضُواْ بِٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا
“..dan merasa puas dengan kehidupan dunia..”
(2). Karena dunia adalah segalanya bagi mereka, maka tidak ada sesuatu yang mereka kejar kecuali kenikmatan-kenikmatam dunia. Bagaimana pun caranya !
وَٱطۡمَأَنُّواْ بِهَا
“..serta merasa tenteram dengan (kehidupan) itu..”
(3). Orang-orang semacam ini merasa akan hidup selamanya. Kematian yang terjadi setiap hari di depan matanya tidak pernah membuatnya berpikir bahwa hidup ini benar-benar singkat dan sementara.
Mereka tidak mau mempertimbangkan bagaimana bila akhirat itu benar-benar ada dan semua yang di katakan para Rasul itu benar adanya !
وَٱلَّذِينَ هُمۡ عَنۡ ءَايَٰتِنَا غَٰفِلُونَ
“..dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami.” (QS.Yunus:7)
(4). Mereka sibuk dengan dunia, sehingga tak pernah memikirkan kehidupan setelahnya. Hidup mereka tak pernah lepas dari kelalaian padahal tanda-tanda Kebesaran Allah selalu tampak jelas di depan mata.
Maka sudah jelas, orang-orang semacam ini pasti akan menolak kebenaran dan lari dari jalan hidayah Allah Swt.
Lalu apa hasil yang akan mereka peroleh kelak ? Dan kemana mereka akan berpulang ?
أُوْلَٰٓئِكَ مَأۡوَىٰهُمُ ٱلنَّارُ بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
“Mereka itu tempatnya di neraka, karena apa yang telah mereka lakukan.” (QS.Yunus:8)
Dari ayat-ayat ini, Allah ingin menjelaskan bahwa akhir cerita dari setiap manusia bergantung pada caranya dalam memandang kehidupan. Bila ia memandang kehidupan dunia adalah segalanya, maka tentu ia akan mengejar dunia dengan menghalalkan segala cara. Namun bila ia memandang dunia hanya sementara dan akhirat adalah rumah abadinya, maka tentu ia akan mengejar dunia sekedarnya saja dan fokus membangun akhiratnya.
Tapi kira-kira, bagaimana akhir cerita dari orang-orang beriman ?
Simak ayat-ayat selanjutnya pada esok hari, Insya Allah !
Semoga bermanfaat…