Parenting Islam; Tips Mendidik Anak dari Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun, seorang cendekiawan muslim yang hidup pada abad ke-14, memiliki pemikiran yang mendalam tentang pendidikan, termasuk pendidikan anak. Dalam karyanya yang terkenal, Muqaddimah, Ibnu Khaldun menguraikan berbagai tips mendidik anak yang masih relevan hingga saat ini.

Anak adalah tanggung jawab besar bagi setiap orang tua, oleh karenanya diperlukan adanya tips atau cara yang bisa dilakukan oleh seitap orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Inilah tips mendidik anak dari Imam Ibnu Khaldun.

Biografi Singkat Imam Ibnu Khaldun

Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldun al-Hadhrami atau terkenal dengan nama Ibnu Khaldun (1332-1406 M) merupakan ilmuan sosial yang juga memperhatikan pendidikan anak-anak (parenting) secara psikologis. Ibnu Khaldun yang dikenal dalam sejarah ilmu pengetahuan dunia sebagai peletak dasar sosiologi modern.

Beliau lahir di Tunisia pada 1 Ramadan 732 H/27 Mei 1332 M ini dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Al-Qur’an sejak usia dini. Sedangkan kata al-Hadrami adalah dinisbatkan kepada silsilah keluarganya yang berasal dari Hadramaut Yaman.

Tips Mendidik Anak dari Imam Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun di dalam kitab karyanya yang berjudul Muqaddimah Ibnu Khaldun beliau menegaskan bahwa ketika mendidik anak jangan sampai melakukan kekerasan ketika sang anak melakukan kesalahan. Karena menurut beliau pendidikan dengan jalan kekerasan membawa mudharat terutama bagi anak-anak yang kejiwaannya sedang dalam masa pertumbuhan.

وذلك أن إرهاف الحد في التعليم مضر بالمتعلم سيما في أصاغر الولد لانه من سوء الملكة.

Artinya; “Kekerasan dalam pendidikan membahayakan pelajar terutama pelajar pada usia anak karena kekerasan dalam mendidik merupakan bagian dari tabiat buruk.”

Mengapa sikap keras kepada anak harus dihindari, karena menurut Ibnu Khaldun jika mendidik anak dengan sikap keras maka akan cenderung memadamkan semangat belajar anak.

Dengan tidak dibolehkannya kekerasan bukan berarti ketika sang anak melanggar lalu dibiarkan. Namun, orang tua tetap harus menyanksi sang anak ketika anak melanggar perintah, tentu sanksi tersebut adalah tindakan yang ringan dan tidak sampai merusak mental sang anak.

Sebagaimana pendapat Ibnu Khaldun di dalam lanjutan keterangan di atas.

فينبغي للمعلم في متعلمه والوالد في ولده أن لا يستبد عليهما في التأديب وقد قال محمد بن أبي زيد في كتابه الذي ألفه في حكم المعلمين والمتعلمين لا ينبغي لمؤدب الصبيان أن يزيد في ضربهم إذا احتاجوا إليه على ثلاثة أسواط شيئا.

Artinya; “Pendidik terhadap peserta didik dan orang tua terhadap anaknya seharusnya tidak berbuat sewenang-wenang dalam mendidik. Muhammad bin Abi Zaid dalam karyanya seputar etika guru dan peserta didik mengatakan; “seorang pendidik anak-anak kalau pun harus memukulnya dengan tiga sabetan ringan (sebagai peringatan) seharusnya tidak melakukan lebih dari itu,”.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa dalam parenting anak sosok orang tua tidak boleh sampai melakukan tindakan yang bisa merusak mental sang anak. Karena hal tersebut sudah bisa dikategorikan dengan kekerasan meskipun tidak sampai memukul. Dan ketika memang harus ada sanksi, maka sanksinya harus dijatuhkan dengan tetap memperhatikan kapasitas dan mental sang anak.

Demikian penjelasan mengenai tips mendidik anak dari Imam Ibnu Khaldun. Semoga kita para orang tua dan yang kelak menjadi orang tua, bisa mengamalkannya dalam kehidupan berkeluarga. Wallahu a`lam.

BINCANG SYARIAH