Penguasa Dinasti Timurid di Samarkand

Ketika Dinasti Timurid (1370 M – 1506 M) berkuasa. Dinasti itu menundukkan Samarkand dari tangan Shah Sultan Muhammad – penguasa Dinasti Khawarizmia. Di bawah kepemimpinan Timur Lenk, dua penjelajah terkemuka Marco Polo dan Ibnu Batutta sudah melihat geliat kemajuan yang dicapai Samarkand.

‘’Samarkand merupakan salah satu kota terbesar dan paling cantik dan indah di dunia,’’ ungkap Ibnu Batutta berdecak kagum.

Saat Timur Lenk berkuasa, Samarkand menjelma menjadi kota yang berkembang pesat. Hampir separuh dari aktivitas perdagangan di Asia berputar di kota Samarkand. Pada masa itu, di pasar Samarkand sudah bisa ditemukan beragam produk seperti kulit, linen, rempah-rempah, sutera, batu mulia, melon, apel, dan beragam barang lainnya.

Berikut daftar penguasa Dinasti Timurid:

Timur Lenk

(1370 M – 1405 M)

Pendiri Dinasti Timurid ini terlahir di kota Kish, sebelah selatan Samarkand, Provinsi Transoksania pada 1336. Dia adalah anak gubernur di wilayah yang terletak di antara Sungai Amudarya dan Sungai Sydarya di Asia Tengah. Timur masih merupakan keturunan dari Jengiz Khan. Masa kecilnya dihabiskan dengan menggembala kambing.

Ia dijuluki Lenk (Leme) yang berarti ‘pincang’ pada nama belakangnya. Sejatinya, dia memang pincang, karena salah satu kakinya cacat akibat terluka saat mencuri kambing, waktu masih kecil. Ia pun tumbuh menjadi seorang pemuda yang berbakat dan menguasai bidang militer. Pada 10 April 1370, Timur memproklamirkan diri sebagai pemimpin dan penguasa tunggal atas daerah kekuasaan Dinasti Chaghatayi.

Dia pun membentuk Dinasti Timurid yang berpusat di Samarkand. Timur dikenal sebagai tokoh yang memiliki perhatian besar dalam penyebaran ajaran Islam. Itulah mengapa dia didukung para ulama.

Sultan Khalil

(1405 M – 1409 M)

Khalil merupakan pengganti Timur Lenk. Dia adalah anak Miran Shah sekaligus cucunya Timur. Saat Timur berkuasa, Khalil ikut bersama Timur menundukkan wilayah hingga ke India. Pada 1402 M, Timur memberinya daerah kekuasaan di Ferghana. Setelah Timur tutup usia, Khalil pun didaulat untuk meneruskan kekuasaan Timurid. Selama berkuasa, dia mampu memperluas kekuasaan Timurid.

Syahrukh Mirza

(1409 M – 1447 M)

Dia adalah anak bungsu Timur Lenk. Sejatinya, dialah putera mahkota yang menggantikan tahta sang ayah. Namun, menjelang kematiannya, Timur membagi wilayah Dinasti Timurid kepada anak-anaknya. Akibatnya terjadi ketidak-jelasan dan Dinasti Timurid nyaris pecah. Syahrukhlah yang kemudian menyelamatkan Timurid dari tubir kehancuran. Syahrukh mulai mengendalikan kekuasaannya pada 1409 M. Di bawah kepemimpinannya, Samarkand tumbuh menjadi wilayah berkembang pesat.

Kerajaannya mampu mengendalikan rute perdagangan utama antara Timur dan Barat termasuk diantaranya Jalur Sutera. Masyarakat Samarkand pun hidup dalam kecukupan. Dia memindahkan ibu kota Timurid dari Samarkand ke Herat.

Ulugh Beg

(1447 M – 1449 M)

Nama lengkapnya Muhammad Taragai Ulugh Beg (1393 M – 1449 M). Dia adalah penguasa Samarkand seorang pejabat yang menaruh perhatian terhadap astronomi. Ketertarikannya dalam astronomi bemula, ketika dia mengunjungi Observatorium Maragha yang dibangun ahli astronomi Muslim terkemuka, Nasir al-Din al-Tusi. Ketika dia berkuasa, astronomi berkembang begitu pesat. Dia  membangun Observatorium Ulugh Beg pada 1420 M.

Abdul Latif

(1449 M – 1450 M)

Abdul Latif adalah putera Ulugh Beg. Ia melakukan pemberontakan yang akhirnya membuat sang ayah terbunuh. Selepas terbunuhnya Ulugh Beg, Abdul Latif pun menduduki tampuk kekuasaan. Namun, dia hanya berkuasa selama enam bulan, karena mati terbunuh. 

Abdullah Mirza

(1450 M – 1451 M)

Dia adalah cucu dari Syahrukh. Abdullah Mirza menggantikan posisi Abdul Latif. Ia pun hanya memimpin Dinasti Timurid sekitar satu tahun. Tahtanya direbut Abu Said.

Abu Said

(1451 M – 1469 M)

Abu Said sebenarnya bukanlah keturunan Timurid. Ia tumbuh langsung di bawah asuhan Ulugh Beg. Dia pun menguasai ilmu pengetahuan dan militer.

Pengaruhnya begitu kuat di militer. Di bawah kepemimpinannya pemerintahan Timurid relatif stabil. Masyarakat Samarkand juga kembali mencapai kemakmuran.

 Ahmad

(1469 M – 1494 M)

Sepeninggal Abu Saud, wilayah kekuasaan Timurid dibagi dua, yakni Samarkand dan Khurasan. Ahmad, putera Abu Said memerintah Samarkand. Di bahwa kepemimpinanya, Samarkand terbilang damai. Dia banyak mendirikan bangunan yang indah. Ulama dan seniman dari berbagai penjuru berdatangan ke pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan itu.

Mahmud bin Abu Said

(1449 M – 1450 M)

Inilah akhir kekuasaan Dinasti Timurid di Samarkand. Kota itu  akhirnya jatuh ke tangan bangsa Uzbek.

IHRAM