Kesempatan bertemu langsung dengan penjaga Makam Nabi Muhammad SAW, Syekh Maulana Said Adam Umar ke Indonesia, tak disia-siakan ribuan umat Muslim di Jakarta. Mereka pun berbondong-bondong menuju ke Masjid At-Tiin, Jakarta Timur, akhir pekan lalu, untuk menyimak pengalaman sekaligus berdialog dengan Syech Maulana.
Sebelumnya, kedatangan penjaga makam Nabi akhir zaman itu terwujud atas undangan Syekh Ali Aljabir, seorang imam Masjid Nabawi, asal Indonesia. “Sepekan lalu, Syekh Maulana diundang ke Maroko, tapi beliau tidak bisa datang. Namun, saat diundang ke Indonesia, beliau sanggup datang,” kata Syekh Ali.
Selama sekitar dua jam, Syekh Umar memaparkan pengalamannya menjaga makam Rasulullah SAW di Masjidil Nabawi, Madinah. “Saya sudah selama 65 tahun menjaga makam Rasulullah, sejak berusia 21 tahun,” paparnya.
Dirinya mengaku sangat bersyukur dapat menjaga makam Rasulullah. “Ini adalah amanah yang begitu istimewa,” ujar Syekh Umar. Syekh Aljabir lebih jauh menuturkan, keterpilihan Syekh Umar sebagai penjaga makam, karena ketulusan dan kesungguhannya. Hingga dia dipercaya oleh Raja Saudi untuk menjaga makam Nabi SAW.
Tugas pria yang kini berumur 88 tahun itu adalah menjaga dan membersihkan dan merawat makam Nabi. Suatu ketika, Syekh Umar bertemu Rasulullah dalam mimpinya. “Walaupun hanya sekali bertemu Rasulullah, saya seakan-akan bertemu Rasulullah setiap saat,” ungkap Syekh tersebut.
Menurutnya, mimpi bertemu Rasulullah adalah sebuah kebenaran. Sebab, setan ataupun jin tidak mampu menyerupai wajah Rasulullah SAW.Di samping makam Rasulullah SAW, terdapat dua makam sahabat yaitu Abu Bakar Assiddiq dan Umar bin Khattab. Selain itu, di tempat yang sama juga terdapat hujrah atau kamar makam putri Nabi yakni Fatimah Az-Zahra.
Makam Nabi berada di area Masjid Nabawi di Kota Suci Madinah. Selain menjaga makan, para khadim atau penjaga itu juga menjadi pemandu untuk para tamu negara yang akan melihat atau datang ke makan Nabi tersebut. Dikatakan Syekh Maulana, bagi umat Muslimin yang singgah ke Masjid Nabawi, diwajibkan berkunjung ke makam Nabi dan sahabatnya.
Syekh Umar lantas berpesan kepada kaum Muslimin untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Minimal 10 kali dalam sehari. “Barang siapa yang mengucapkan shalawat, maka akan diangkat dosanya dan dimudahkan kehidupannya,” kata Syekh Umar.
Ia menambahkan, Allah SWT saja memberikan shalawat kepada Nabi. “Jadi, orang yang paling bakhil atau pelit adalah orang yang tidak membaca shalawat kepada Rasulullah,” ujarnya.
Saat ditanya tentang beredarnya pesan pendek atau SMS maupun di internet yang menerangkan bahwa hari kiamat akan datang pada waktu tertentu, dan bagi yang tidak menyebarkannya akan mendapat musibah, Syekh Umar membantahnya dengan keras.Pasalnya, kapan tibanya hari kiamat tidak ada yang tahu kecuali Sang Khalik, Allah SWT. Bahkan, Rasulullah SAW pun tidak tahu.
Syekh Umar justru menduga pesan seperti itu disebarkan oleh kaum Yahudi atau Nasrani yang ingin merusak akidah umat. Dalam Alquran ditegaskan bahwa umat Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha terhadap umat Muslim hingga umat Muslim mengikuti ajarannya. “Jadi, sampai kapan pun mereka (Yahudi dan Nasrani-Red) tak akan rela,” ujar dia. Oleh karenanya, umat diminta waspada terhadap bahaya semacam ini, dan itulah pesan Syekh Umar yang kedua.