Qoriah Disawer Perilaku Tidak Beradab! Kemuliaan Al-Quran Tidak Bisa Dibeli dengan Uang

Al-Quran diturunkan kepada Rasulullah Muhammad yang juga merupakan penutup para nabi dan rasul melalui perantara malaikat Jibril. Al-Quran adalah firman Allah yang ditulis pada mushaf-mushaf dan lalu disampaikan kepada kita penerus umat secara mutawatir.

Di dalam al-Quran terdapat tuntunan dan kisah yang dapat menjadi pedoman hidup di dunia dan akhirat. Sebagai agama penyempurna, tentunya al-Quran harus dijaga kesuciannya. Ilmu yang terkandung dalam al-Quran adalah sebaik-baiknya ilmu dan lebih diutamakan dibanding ilmu yang lain. Itulah alasannya mengapa membaca dan memahami al-Quran bernilai ibadah.

Sebagai seorang muslim yang baik, seharusnya mereka mengetahui adab-adab yang harus dilakukan saat membaca al-Quran. Berikut ini adab-adab yang perlu diperhatikan.

Pertama, memulai membaca al-Quran dengan isti’adzah. Kalimat isti’adzah atau taawudz merupakan sebuah doa untuk memohon penjagaan dan perlindungan dari godaan setan. Pertama adalah membaca Alquran dalam keadaan suci, duduk dengan sopan dan tenang.

“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Alquran , mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (QS An Nahl ayat 98)

Kedua, membaca al-Quran dalam keadaan suci, duduk dengan sopan dan tenang. Ketika membaca al-Quran seorang Muslim dianjurkan dalam keadaan suci dari najis Baik itu badan, pakaian, maupun tempat membaca al-Quran harus terbebas dari najis.

“Tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.” (QS al-Waqiah ayat 79)

Ketiga, membaca dengan tartil. Membaca dengan tartil (pelan) dan tidak terburu-buru, agar dapat menghayati setiap ayat yang dibaca. “Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan.” (QS al-Muzzammil ayat 4)

Keempat, nembaca al-Quran dengan khusyuk, dengan menangis karena sentuhan pengaruh ayat yang dibaca sehingga dapat menyentuh jiwa dan perasaan, serta membaguskan suara ketika membaca Alquran

Kelima, membaca al-Quran dengan tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah. Seperti dengan tidak mengganggu yang sedang shalat, serta tidak membacanya dengan suara yang terlalu keras atau ditempat yang banyak orang. Membaca al-Quran hendaknya dengan suara yang lirih dan khusyu’.

“Ingatlah bahwasannya setiap dari kalian bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Alquran ) atau ketika dalam sholat.” (HR Abu Dawud, Nasa’i, Baihaqi, dan Hakim).

Adab-adab tersebut merupakan patokan bagi seorang Muslim untuk mendapatkan kesempurnaan dalam membaca al-Quran untuk kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Bukan hanya berlaku untuk si pembaca al-Quran, bahkan ada pula perintah untuk mendengarkan dan bersikap tenang sewaktu al-Quran dibacakan.

Seorang muslim wajib mendengarkan dan bersikap tenang ketika al-Quran dibacakan baik di dalam sholat ataupun di luar sholat. “Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Al-A’raf: 204)

Di antara adab mendengarkan al-Quran ialah dengan diam dan memperhatikan bacaan al-Quran serta memahami makna-makna ayat yang didengarkan. Orang-orang yang mendengar pembacaan al-Quran, hendaknya memperhatikan adab dan etika tersebut.

Sayangnya, baru-baru ini sebuah video yang menampilkan seorang qoriah disawer uang oleh beberapa jamaah ketika melantunkan ayat suci al-Quran di panggung sebuah acara Maulid, viral di beberapa sosial media. Tentu saja tindakan menyawer qori’ merupakan cara yang salah bahkan tidak menghormati majelis.

ISLAMKAFFAH