Setiap Manusia akan Menghadapi Hari Perhitungan

Setiap amal perbuatan manusia selama di dunia akan dihitung .

Setiap manusia akan menghadapi hari perhitungan pada hidup setelah kematian. Setiap amal perbuatannya selama di dunia akan dihitung berapa antara amal baik dan yang buruk. Masing-masing individu hanya akan memikirkan nasibnya sendiri.

Surah al-Anbiya’ ayat 47 menggambarkan tentang hari perhitungan amal manusia. Ayat tersebut berbunyi:

وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَ

Wa naḍa‘ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati falā tuẓlamu nafsun syai’ā(n), wa in kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīn(a).

Artinya: Kami akan meletakkan timbangan (amal) yang tepat pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun dirugikan walaupun sedikit. Sekalipun (amal itu) hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”

Dalam ayat tersebut menggambarkan bahwa setiap amal perbuatan apapun besar maupun kecil akan tercatat dan terhitung. Dari amal perbuatan akan ada timbangan sehingga tak akan merugikan seorangpun.

Tafsir tahlili dalam Quran Kemenag  menerangkan ayat tersebut menunjukkan Allah akan memperlihatkan keadilannya ketika menghitung amal dan perbuatan manusia selama di dunia. Keadilan yang akan diterapkan Allah membuat setiap orang tak akan dirugikan.

Setiap penialain akan dilakukan setepat-tepatnya. Amal baik maupun buruk manusia tak akan dikurangi ataupun ditambah. Kendati demikian Allah mempunyai kebijakan apakah akan menggandakan pahala atas amal baiknya di dunia. Sebaliknya apakah Allah akan memberikan hukuman yang lebih ringan atas dosa-dosanya.

Tafsir tersebut juga mengatakan bahwa keadilan yang akan diterapkan Allah pada hari perhitungan nanti ditegaskan pada bagian akhir ayat tersebut yakni “Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”

Mengenai setiap perbuatan baik dan buruk tak akan terlewatkan untuk dicatat serta balasannya tertuang dalam Surah lain yakni Surah az-Zalzalah ayat 7-8:

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ

Famay ya‘mal miṡqāla żarratin khairay yarah(ū).

Artinya: “Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.”

وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ

Wa may ya‘mal miṡqāla żarratin syarray yarah(ū).

“Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.”

IHRAM