“Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha (Ashar).” (QS al-Baqarah [2]: 238).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada kita untuk selalu menjaga shalat wustha atau yang kita ketahui adalah shalat Ashar. Begitu istimewanya shalat Ashar sehingga Allah mencantumkannya dalam Alquran.
Selain dalam Alquran, Rasulullah pernah bersabda bahwa malaikat datang untuk mencatat amal hamba-hambanya dan pergi pada waktu shalat Subuh dan shalat Ashar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika pada waktu datang dan perginya malaikat tersebut kita mendirikan shalat.
Waktu Ashar terletak di ujung sore. Ktika itu, tenaga, pikiran, dan jiwa kita sedang berada di ambang batas. Energi kita nyaris habis. Belum lagi, masih harus menyelesaikan setumpuk amanah yang belum selesai. Tugas kantor, tugas kuliah, ataupun tugas kita sebagai hamba Allah.
Maka, di waktu ini banyak dari kita yang lalai sehingga terpedaya oleh setan. Muaranya, banyak dari kita yang terjerumus dalam lubang kebinasaan lantaran mengabaikan waktu Ashar ini. Hal ini sebagaimana terjadi pada sebagian kaum Quraisy yang sering mengabiskan waktu Ashar untuk bercerita tanpa arah yang jelas.
Cerita mereka bermuatan gunjingan, celaan, dan hinaan kepada sesamanya. Ujungnya, mereka mencela waktu Ashar sebagai waktu yang celaka.
Hal ini sebagaimana diungkap oleh HAMKA dalam menafsirkan surah al-Ashr ayat 1. Ashar banyak menyimpan keutamaan. Pertama, shalat Ashar adalah shalat yang disaksikan oleh malaikat bersamaan dengan shalat Subuh. Kedua, amalan yang mengantarkan ke surga,
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat Subuh dan Ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR Bukhari no 574 dan Muslim no 635). Dalam beberapa riwayat lain, Rasulullah juga menyebutkan tentang konsekuensi negatif bagi siapa saja yang meninggalkan atau melewatkan waktu Ashar dengan sengaja.
Bahkan, mereka yang kehilangan shalat di waktu Ashar, dikatakan oleh Rasulullah, kehilangan harta, keluarga, dan semua amal salehhnya. Dari Abdullah bin Umar RA, Rasulullah bersabda, “Orang yang kehilangan shalat Ashar bagaikan orang yang kehilangan keluarga dan harta kekayaannya.” (HR Bukhari no 552).
Dalam riwayat lain juga disebutkan, “Dari Buraidah, bahwa dia mengatakan kepada kaum Muslimin ketika cuaca berawan, karena Nabi SAW pernah bersabda, ‘Orang yang meninggalkan shalat Ashar hilanglah semua amal baiknya.'” (HR Bukhari no 553).
Tidaklah heran jika Rasulullah memerintahkan seluruh umatnya untuk mengisi waktu Ashar dengan memperbanyak doa dan zikir. Keduanya merupakan sarana yang sengaja Allah ciptakan agar kita senantiasa terbentengi dari kejahatan setan yang terus-menerus menabuh genderang perangnya.
Agar kita tetap bersiap siaga ketika waktu Ashar, meski ketika itu fisik dan pikiran kita berada dalam keadaan lelah lantaran seharian bekerja. Semoga.
sumber: Republika Online