Perkara Paling Mudah, Paling Sulit, dan Solusinya Menurut Islam

Perkara paling sulit menurut Islam adalah konsistensi ketaatan

Terdapat tiga pertanyaan yang meringkas tentang seluruh kehidupan manusia. Jawaban atas pertanyaan itu disampaikan anggota Komite Dakwah Universitas Al Azhar, Dr Ramadhan Abdul Rozaq.

Tiga pertanyaan tersebut adalah pertama, apa hal paling mudah terjadi atau dilakukan di zaman kita saat ini? Kedua, apa hal yang paling sulit terjadi atau dilakukan di zaman kita saat ini? Ketiga, apa yang di diperlukan manusia pada zaman saat ini? 

Dr Ramadhan menjelaskan tentang jawaban dari pertanyaan pertama yakni apa hal paling mudah terjadi atau dilakukan di zaman ini? Menurutnya yang paling mudah dilakukan zaman ini adalah adalah ketidaktaatan kepada Allah ﷻ. Seseorang sangat dekat dengan dosa dan itu mudah sekali dilakukan. Sedang jarak manusia dan Allah ﷻ jauh.  

Adapun pertanyaan kedua, apa hal yang paling sulit terjadi atau dilakukan di zaman kita saat ini? Menurut Dr Ramadhan, manusia bukannya taat kepada Allah ﷻ akan tetapi karena zaman ini, banyak orang berkebalikan perilakunya dan menjadi aneh, bisa jadi dalam satu malam orang tersebut qiyamullail dan malam selanjutnya orang itu malah melihat film porno. 

Kendati demikian, menurut Dr Ramadhan selagi orang tersebut berniat dengan sungguh-sungguh untuk bertaubat maka Allah ﷻ akan mengampuninya. Sebagaimana Allah ﷻ berfirman: 

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Mahapenyayang.” (QS Az Zumar ayat 53). 

Menurut Dr Ramadhan, yang paling sulit dilakukan zaman ini adalah konsistensi atau keteguhan dalam menjalankan aturan, keteguhan dalam perkataan, dan ketaatan terhadap Allah ﷻ. Maka ini menunjukan bahwa pada setiap shalatnya selalu meminta kepada Allah ﷻ agar dibimbing ke jalan yang lurus. Dan Allah ﷻ mengajarkan hambanya berdoa:   

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

“Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Mahapemberi. (QS Ali Imran ayat 8). Selain itu doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ: 

يا مقلِّبَ القلوبِ ثَبِّتْ قلبِي على دينِك 

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, kokohkanlah hatiku di atas agama-Mu”. 

Adapun tentang apa yang didiperlukan manusia pada zaman ini? Menurut Dr Ramadhan Rozaq yang diperlukan manusia zaman inj adalah kerelaan atau keridhaan pada Allah, pada asma’ dan sifat Allah ﷻ, keridhaan pada takdir dan qada Allah ﷻ, ridha pada Allah Tuhan Alam Semesta. 

Sumber: masrawy   

KHAZANAH REPUBLIKA