Tiga Ragam Jihad Menurut Pemikiran Syekh Hatim Al-Asham

Dalam tulisan ini, kami akan membahas tentang variasi jihad menurut pandangan ulama sufi, yakni Syekh Hatim Al-Asham. Konsep jihad atau usaha dalam Islam tidak hanya terbatas pada pertempuran melawan non-muslim di medan perang, tetapi juga memiliki dimensi yang lebih luas.

Syekh Hatim Al-Asham menyatakan, jihad itu ada tiga macam. Pernyataan Syekh Hatim Al-Asham ini, dikutip oleh Syekh Fariduddin Attar dalam karyanya Tadzkiratul Auliya‘ Juz 1, halaman 324. Adapun kutipannya tertera sebagai berikut:

الجهاد ثلاثة: جهاد في السرّ مع الشيطان إلى أن ينهزم، وجهاد في العلانية مع الفرائض إلى أن يؤدّيها، وجهاد مع أعداء الله تعالى وأعداء الدين إلى أن يقتل أو يُقتل

Artinya: Jihad itu ada tiga macam, jihad secara sembunyi-sembunyi yaitu memerangi setan hingga setan tersebut lari menjauh. Jihad secara terang-terangan, yaitu, berusaha melaksanakan berbagai kewajiban hingga terselesaikan. Jihad melawan musuh Allah dan musuh agama hingga dia berhasil membunuh musuh atau dia yang terbunuh.

Pemikiran Syekh Hatim Al-Asham di atas memberi wawasan mengenai tiga aspek yang harus kita hadapi. Tiga aspek ini dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu yang samar dan yang nyata. Rinciannya adalah sebagai berikut:

Pertama, jihad dalam rahasia atau sembunyi-sembunyi, yaitu berjuang melawan godaan setan hingga setan itu menjauh. Bentuk jihad ini sangat menantang, karena hadirnya setan dalam kehidupan kita bersifat samar dan tak terlihat secara jelas.

Setan senantiasa berupaya menyesatkan manusia ke jalan kesesatan. Kami harus berjuang melawan rayuan setan agar dapat menjalani hidup dengan takwa. Hanya mereka yang menjalani hidup dengan takwa yang dapat mengatasi tipu daya setan. Kami perlu berlindung pada Allah agar terhindar dari pengaruh buruk setan.

Kedua, jihad secara terang-terangan, yaitu melaksanakan kewajiban agama. Bentuk jihad ini lebih mudah diwujudkan bagi mereka yang sungguh-sungguh berusaha. Allah memberikan tanggung jawab kepada kita, seperti shalat, zakat, dan haji. Jika kita mengabaikan tanggung jawab ini, konsekuensinya akan kita hadapi di akhirat.

Ketiga, jihad melawan musuh Allah dan musuh agama, hingga mencapai kemenangan atau gugur sebagai syuhada. Bentuk jihad ini adalah usaha untuk mempertahankan agama Allah dengan melawan non-muslim atau musuh agama.

Jihad ini melibatkan risiko nyata, yaitu menghadapi musuh Allah, dan jika seseorang gugur dalam pertempuran ini, ia akan mendapatkan status syahid dengan pahala yang besar. Wallahu A’lam Bishawab.”

BINCANG SYARIAH