Generasi pertama merintis, generasi kedua mengembangkan, generasi ketiga menghabiskan. Begitu guyonan yang disematkan pada perusahaan keluarga. Faktanya memang banyak perusahaan keluarga tumbang begitu dipegang generasi pelanjutnya.
Syukurnya, itu tidak terjadi pada Toko Bangunan Sari Bumi. Setidaknya sampai hari ini. Semoga selanjutnya makin berkembang.
Sekarang Sari Bumi dipegang generasi kedua. Anas Asyrofi adalah putra sulung dari pendiri Sari Bumi. Secara grup, Sari Bumi kini punya cabang 150, tersebar di Sidoarjo, Gresik, Lamongan dan beberapa kota di Jawa Timur.
Dari toko bangunan, Sari Bumi merambah dunia Pendidikan. Sebuah sekolah Islam berdiri di Sidoarja. Anas sendiri lulusan Pondok Pesantren Gontor yang terkenal itu. Kini Anas sedang membangun pesantren di Wonosalam Jombang seluas 30 hektar.
Bukan berarti Anas tak pernah mengalami situasi sulit. Pernah Sari Bumi punya hutang 1 milyar lebih, sementara barang di toko sudah tidak ada. Anas mampu menyelesaikan persoalan berat itu. Apa kiatnya? Menariknya lagi, Anas tak menggunakan dana bank sebagai modal. Lantas, modalnya dari mana?