DALAM banyak ayat, Allah Azza Wa Jalla mengingatkan manusia agar tidak sibuk dan terlena oleh dunia sehingga mereka lalai urusan akhirat mereka. Padahal kehidupan di akhirat adalah kehidupan abadi. Di antaranya firman Allah, “Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdaya kalian,” (QS Luqman: 33).
Allah memperingatkan kita bahwa dunia bisa memperdaya kita. Sehingga dalam ayat tersebut Allah melarang kita terlena atau terperdaya oleh dunia. Keterperdayaan oleh dunia mengakibatkan seseorang tidak menyiapkan bekal untuk kampung akhiratnya.
Orang yang terlena oleh dunia menghabiskan usia dan tenaga serta apa yang dia sanggupi hanya untuk kepentingan dunianya. Siang dan malamnya ia habiskan untuk mengumpulkan harta dunia. Betapa semangatnya ia dalam hal ini seakan dalam sebuah perlombaan. Yakni berlomba-lomba menumpuk dunia. Sedang ia dalam keadaan lalai terhadap akhiratnya. Keadaan seperti itu jelas tidak memerhatikan peringatan dan larangan Allah sebagaimana ayat di atas.
Idealnya sebagai seorang muslim, ia harus mementingkan kehidupan akhiratnya. Dunia hanya sebatas apa yang ada di tangannya. Bukan apa yang ada dalam angan-angannya. Apa saja yang Allah anugerahkan dari bagian dunia ini, hendaknya bukan ditumpuk untuk dibangga-banggakan.
Camkan sabda Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam ini, “Tidaklah dua serigala yang kelaparan yang menghampiri seekor kambing, lebih berbahaya baginya dari ambisi seseorang kepada harta dan kedudukan bagi agamanya,” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Semoga Allah memberi hidayah kepada kita. Semoga urusan dunia kita, tidak melalaikan kita dari urusan akhirat. [*]
Oleh :Â Ustadz Afifuddin Rohaly MM