Nasihat Utsman Bin Affan untuk Kita

Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Ia dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonomi yang handal namun sangat dermawan.

Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Selain itu sahabat nabi yang satu ini memiliki sifat yang sangat pemalu.

Rasulullah S.A.W sendiri menggambarkan Utsman bin Affan sebagai pribadi yang paling jujur dan rendah hati di antara kaum muslimin. Utsman bin Affan juga banyak memberikan nasehat tentang kehidupan bagi umat muslim.

Dalam buku Kepemimpinan dan Keteladanan Utsman bin Affan yang ditulis oleh Fariq Gasim Anuz menyebutkan di antara nasihat Utsman bin Affan radhiyallahu anhu, yaitu:

1.  Untuk Lebih Memikirkan Urusan Akhirat Ketimbang Urusan Dunia.

“Kesedihan karena memikirkan urusan dunia dapat menggelapkan hati, sedangkan kesedihan karena memikirkan urusan akhirat bisa menerangi hati.”(Dalam Nasha ’Ihul ‘Ibad, Syaikh Nawawi Al Bantani)

2.  Perbanyak Berdzikir Tanda Orang Bijak.

“Di antara tanda-tanda orang yang bijaksana ialah: Hatinya selalu dipenuhi dengan dzikrullah, kedua matanya menangis karena penyesalan terhadap dosa, segala perkara dihadapinya dengan sabar dan tabah, serta lebih mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia.”

3.  Mendapatkan Nikmat Dalam Beribadah

“Aku menemukan kenikmatan beribadah dalam emapt hal, yaitu:
•    Ketika mampu menunaikan kewajiban-kewajiban dari Allah.
•    Ketika mampu menjauhi hal-hal yang diharamkan oleh Allah.
•    Ketika mampu melakukan amar ma’ruf dan mencari pahala dari Allah.
•    Ketika mampu melakukan nahi munkar daan menjaga diri dari murka Allah.”
(Nasha’ihul ‘Ibad, Syaikh Nawawi Al Bantani)

4.  Memanfaatkan Kehidupan Ini Dengan Melakukan Kebaikan.

“Ingatlah, kalian berada di tempat yang terus berubah. Manfaatkanlah sisa umur kalian dengan baik. Bersiaplah menjemput ajal sebaik mungkin. Dan jangan lupa, kematian pasti datang menjemput pada waktu yang tak terduga. Ketahuilah, dunia ini dibentangkan penuh dengan tipuan.

5. Belajar Dari Sejarah

“Belajarlah dari pengalaman generasi sebelum kalian, bersu gguh-sungguhlah dan jangan melupakan agar kalian tidak dilupakan. Dimana para penghuni dunia yang memakmurkan dan menikmatinya dalam waktu cukup panjang? Jauhilah dunia ini sebagaimana Allah telah menghamparkannya, dan carilah keuntungan akhirat. Allah telah membuat perumpamaan untuk itu.

 

REPUBLIKA

Begini Penampakan Sumur Wakaf Utsman bin Affan

Sahabat Utsman bin Affan RA, termasuk salah satu sahabat yang terkenal hartawan, namun tetap bersikap dermawan, murah hati, dan perhatian terhadap sesama. Kepeduliannya membela agama Allah SWT tak lagi diragukan. 

Dalam banyak riwayat, sahabat yang dijuluki dengan gelar dzunnurain (pemilik dua cahaya) ini, ikut serta menyokong pendanaan perluasan Masjid al-Haram, Makkah dan Masjid Nabawi, Madinah. Saat meletus Perang Tabuk, ia bahkan menginfakkan 1.000 ekor unta dan 70 ekor kuda serta 1.000 dihram.

Di antara contoh kedermawanan Ustman adalah Sumur Raumah, yang berlokasi di Madinah. Sumur ini dibeli Ustman dari seorang sahabat yang bernama Raumah al-Ghifari seharga 35 ribu dirham, lalu demi kepentingan banyak orang, sumur ini pun lantas diwakafkan untuk umum.

Setelah lewat hampir kurang lebih 1.400 tahun, sumur ini ternyata masih bertahan. Kondisinya masih seperti sedia kala dan masih mengeluarkan air.

Sumur ini sekarang dimanfaatkan Kementerian Pertanian Arab Saudi untuk mengairi perkebunan di sekitarnya.

Menurut pakar sejarah Kota Madinah, Abdullah Kabir, sejarah mencatat tanah atau benda lain yang tak bergerak, yang diwakafkan atas nama Ustman cukup banyak.

Namun sayangnya, kurang termaksimalkan pelestariannya. Beberapa di antaranya terkena dampak perluasan Masjid al-Haram seperti yang berada di samping Ribath al-Ajam.

 

REPUBLIKA