3 Warisan Al-Khawarizmi untuk Dunia

Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi merupakan salah seorang intelektual Islam yang punya pengaruh besar dalam pengembangan ilmu matematika dan eksakta.

Menurut M Shoelhi dalam Dari Penakluk Jerussalem Hingga Angka Nol, al- Khawarizmi lahir di Khawarizmi (Khiva) di selatan Amu Darya, pada 780 M. Leluhurnya bermigrasi dan menetap di Qutrubulli, sebuah distrik di bagian barat Baghdad, Irak.

Banyak pujian yang diberikan para sejarawan dan ilmuwan Eropa kepada karya-karya al-Khawarizmi. Pujian itu antara lain ditulis Philip K Hitti, penyusun the History of the Arabs yang menyebut al-Khawarizmi tokoh utama dalam sejarah awal matematika Arab.

Secara lebih luas lagi, sumbangan al-Khawarizmi dalam bidang matematika ditandai dengan memperkenalkan angka-angka Arab atau algorisme ke dunia Barat sehingga diterima di seluruh dunia. Berikut beberapa warisan intelektual al-Khawarizmi kepada dunia

Matematika

Karya al-Khawarizmi dalam bidang matematika dihasilkan melalui karya berjudul Hisab al-Jabar wal Muqabla dan kitab Jama-wat-Tafriq. Kedua kitab tersebut banyak menguraikan tentang persamaan linear dan kuadrat, kalkulasi integrasi, dan persamaan dengan 800 contoh yang berbeda.

Selain itu, juga tanda-tanda negatif yang belum pernah dikenal bangsa Arab disertai dengan penjelasan dan enam contohnya.

Konsep berhitung yang diciptakannya ini kemudian diperkenalkan oleh Robert Chester ke dalam ilmu pengetahuan Eropa.Ahli ilmu aljabar Leonardo Fibonacci dari Pisa pun mengaku berutang pada Khawarizmi.

Astronomi

Selain matematika, al-Khawarizmi dikenal pula sebagai astronom. Di bawah pengawasan Kha lifah Ma’mun, sebuah tim astronom pimpinannya berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi.

Riset pengukuran ini dilakukan di Sanjar dan Paly mra. Hasilnya, 56,75 mil Arab sebagai panjang derajat meridian.

Menurut CA Nallino, ukuran ini hanya selisih 2.877 kaki dari ukuran garis tengah bumi yang sebenarnya. Dengan demikian, garis tengah bumi dibuat menjadi 6.500 mil dan kelilingnya 20.400 mil. Sebuah perhitung an luar biasa yang bisa dilakukan pada saat itu.

Dengan kepandaiannya pula, al-Khawarizmi menyusun sebuah buku tentang perhitungan waktu berdasarkan bayang-bayang matahari.

Ilmu Bumi

Al-Khawarizmi juga seorang ahli bumi. Bukunya kitab Surat al-Ardl menjadi dasar ilmu bumi Arab. Naskah itu hingga kini masih tersimpan di Strassburg, Jerman.

Oleh Abdul Fida, seorang ahli ilmu bumi terkenal, buku itu disebut sebagai buku yang menggambarkan bagian-bagian bumi yang dihuni manusia karena dihiasi secara lengkap dengan peta beberapa bagian dunia.

CA Nallino, seorang penerjemah karyakarya al-Khawarizmi ke dalam bahasa latin, menegaskan bahwa tak ada orang Eropa yang dapat menghasilkan karya seperti al- Khawarizmi ini.

 

sumber: RepublikaOnline