Perluasan Masjidilharam, Mekkah untuk menambah kenyamanan jamaah saat beribadah hingga kemarin masih berlangsung. Aktivitas alat berat dan para pekerja tampak sibuk.
Pantauan KORAN SINDO, sejumlah alat berat dan ribuan pekerja masih sibuk menyelesaikan bangunan di beberapa titik yang diharapkan tahun depan sebagian sudah bisa digunakan. Salah seorang pekerja, Arifin Irsyad mengaku sudah setahun menjadi pekerja proyek Masjidilharam.
“Bangunannya lima lantai yang nantinya dipergunakan untuk tawaf,” kata pria asal Makassar, Sulawesi Selatan itu ketika ditemui, Kamis (20/8/2015).
Bangunan baru yang sedang dikerjakan Arifin dan sekitar 5.000 pekerja Indonesia lainnya tersebut berada di sayap timur Masjidilharam, tepatnya di depan Tower Zamzam yang terkenal dengan jam empat sisi di puncak tower. Jika jamaah akan masuk ke Masjidilharam melalui pintu atau Gate King Fahd maka proyek ini berada di sebelah kanan.
Saat sedang tawaf di depan Kakbah, maka akan kelihatan jelas pengecoran beton dengan alat berat yang sudah mencapai beberapa tingkat. Proyek itu mengelilingi Kakbah.
Arifin menjelaskan, secara keseluruhan bangunan akan selesai semuanya pada 2020. “Selesainya sekitar lima tahun lagi,” terangnya.
Sedangkan beberapa lantai yang sudah selesai kemungkinan besar tahun depan sudah bisa dipakai untuk tawaf. Dia menjelaskan bahwa tiap bulan mendapat upah Rp8 juta.
“Itu sudah bersih ya, kami tinggal di mess perusahaan, makan dan minum sudah ditanggung,” akunya.
Kasie Media Center Haji Daerah Kerja (Daker) Bandara Madinah-Jeddah Achmad Gufron menyatakan bahwa bangunan baru itu merupakan bekas hotel dan pemondokan jamaah haji yang dirobohkan. “Kalau sudah selesai semua jamaah bakal lebih lega saat melaksanakan tawaf di puncak haji,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan bahwa mulai 2016 sejumlah bangunan baru di Masjidil Haram sudah bisa dipakai jamaah. Sehingga, kemungkinan pada tahun depan kuota jamaah akan kembali normal yakni 210.000 jamaah. Sedangkan sekarang hanya 168.800 jamaah atau dipangkas 20%.
“Namun kalau untuk penambahan kuota sepertinya belum bisa dilakukan. Karena dari pertemuan dengan pemerintah Arab Saudi, mereka menyatakan bahwa perluasan ini semata-mata untuk menambah kenyamanan jamaah. Bukan menambah kuota,” tandasnya.