Bagi pasien gagal ginjal, menjalankan ibadah puasa ternyata memiliki segudang manfaat. Menahan lapar dan haus bermanfaat untuk mengistirahatkan ginjal.
Namun sejumlah risiko mengintai pasien gagal ginjal yang berpuasa. Mulai dari menaikkan kadar kalium darah hingga kelebihan cairan diantara tenggat dialisisnya.
Menimbang risiko puasa pasien gagal ginjal, spesialis penyakit dalam RSCM Dr. Simon Salim, MKes, SpPD, AIFO, FACP, FINASIM, FICA mengimbau sebelum berpuasa sebaiknya kenali terlebih dahulu penyakit gagal ginjalnya. Pasien masih boleh berpuasa asalkan stadium yang dialami tidak terlalu parah, dan harus mengantongi izin dari dokter terkait.
“Pasien gagal ginjal kronik memang kami sarankan tidak memaksakan berpuasa, karena dikhawatirkan malah akan memperburuk penyakitnya terlebih bagi yang harus terapi dialisis. Jika tetap memaksakan berpuasa, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter,” jelasnya.
Selain itu menurutnya, makanan dan minuman bagi pasien gagal ginjal yang berpuasa tetap harus dikontrol dengan baik dan disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah kalium. Konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran tetap harus dibatasi, sehingga kerusakan ginjal tak bertambah parah serta penting juga untuk selalu mengatur kadar air, khususnya mereka yang sudah mencapai stadium 3 ke atas.
“Membatasi cairan itu penting guna mencegah dehidrasi saat puasa. Polanya juga harus diatur dengan baik, agar tidak memperburuk fungsi ginjal,” tutupnya.