Tiga Tingkatan Mengenal Allah Menurut Imam Ar-Rifa’i

Tiga Tingkatan Mengenal Allah Menurut Imam Ar-Rifa’i

Imam Ar-Rifa’i dalam karyanya Halatu Ahli Al-Haqiqati Ma’a Allahi Ta’ala Juz, 1, halaman 18, menjelaskan tentang  tiga tingkatan mengenal Allah. Imam Ar-Rifa’i menyatakan: 

أي سادة، اعلموا أن العارفين على اصناف مختلفة، ومناهج متفاوته، ومراتب متلونة، وأنواع متفرقة، ومنازل متنوعة 

Artinya; Wahai para pemimpin, ketahuilah bahwasanya para ulama ahli makrifat itu terdiri dari berbagai macam golongan (kalangan) metodenya berbeda-beda, tingkatannya bermacam-macam, modelnya berbeda-beda, kedudukannya bermacam-macam. 

Sebagian orang mengenal Allah yaitu melalui sifat Qudrat (kekuasaan Allah) sehingga mereka menjadi orang yang takut kepada Allah. Ada yang mengenal Allah melalui sifat Al-Fadlu (keutamaan Allah) sehingga mereka selalu berbaik sangka kepada Allah. Ada yang mengenal Allah melalui Muraqabah (mendekatkan diri kepada Allah) sehingga keyakinan mereka menjadi kokoh dan kuat. 

Dan sebagian orang mengenal Allah melalui sifat Al-Adimah (keagungan Allah) sehingga mereka bertambah takut kepada Allah. Ada yang mengenal Allah melalui sifat Al-Kifayah (Allah yang mencukupi kebutuhan hambanya) sehingga mereka selalu merasa hina di sisi Allah. Dan ada yang mengenal Allah melalui sifat AlFardaniyyah (maha esanya Allah)  sehingga mereka meyakini atas segala pilihan dan ketentuan Allah. 

Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa banyak cara dan jalan untuk mengenal Allah. Selanjutnya Imam Ar-Rifa’i membagi tingkatan orang yang mengenal Allah atas tiga tingkatan: 

Pertama, orang yang mengenal Allah dari kalangan awam atau umum. Mereka mengenal Allah melalui kabar dalam menuhankan Allah, dan membenarkan kabar yang datang dari Nabi Muhammad SAW. Tetapi sebagian dari mereka mengotori dengan perbuatan dosa dan maksiat, sehingga mereka hidup di dunia dalam kebodohan dan kelalaian, mereka kelak akan celaka, kecuali Allah merahmatinya. 

Kedua, orang yang mengenal Allah melalui dalil-dalil. Mereka adalah orang yang berakal cerdas, keyakinan mereka bertambah setelah mengkaji dalil Al-Qur’an dan Hadits, jalan yang mereka tempuh tergolong jalan kebaikan. Tetapi mereka terhalangi untuk dekat dengan Allah, karena mereka hanya sebatas mengetahui dalil-dalil untuk mengenal Allah. 

Ketiga, orang yang mengenal Allah melalui kuatnya keyakinan. Mereka adalah orang khusus atau orang pilihan, keyakinan mereka tetap kokoh dan kuat. Sudah tidak tergambar lagi dalil-dalil bagi mereka, dalil mereka yaitu mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dan Imam mereka adalah Al-Qur’an, hati mereka bersih dan bercahaya.

Demikian penjelasan terkait tiga tingkatan mengenal Allah Menurut Imam Ar-Rifa’i. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH