Tiga Wanita yang Menjadi Contoh Buruk dalam Alquran

Tiga Wanita yang Menjadi Contoh Buruk dalam Alquran

Kisah ketiga wanita ini diharapkan tidak ditiru.

Allah SWT memberikan banyak contoh orang beriman dalam Alquran untuk menjadi teladan bagi manusia. Namun, selain contoh baik, ada juga contoh orang-orang dengan perlakuan buruk dari pria maupun wanita yang diharapkan tidak ditiru. 

Dilansir di Gulf Times, ada tiga wanita yang disebutkan dalam Alquran sebagai contoh pengkhianatan dan perbuatan jahat. Wanita-wanita ini adalah istri Nabi Nuh, istri Nabi Luth, dan istri Abu Lahab.

Kisah mereka bertolak belakang dengan kisah istri Fir’aun, Esia yang merupakan seorang beriman di bawah suami yang sombong dan tidak adil. Kekuasaannya tidak mempengaruhinya, dan tirani-nya juga tidak dapat menghentikannya dari berbuat baik.  

Di sisi lain, istri Nuh dan Luth tetap dalam kegelapan meski tinggal bersama para Nabi Allah. Mereka tidak dapat melihat cahaya iman dan melewatkan jalan yang benar. Mereka mengkhianati suaminya dan mereka akan dikutuk.

Istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth dijelaskan Allah dalam surat At-Tahrim ayat 10.

ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱمْرَأَتَ نُوحٍ وَٱمْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَٰلِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا وَقِيلَ ٱدْخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ

Artinya: “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam).” 

Adapun istri Abu Lahab, dia hanya akan cocok dengan suaminya yang licik. Kita tahu tentang kisahnya lebih detail saat dia hidup di masa Nabi Muhammad. 

Allah berfirman dalam surat Al-Lahab.

تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ

مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ

سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ

وَٱمْرَأَتُهُۥ حَمَّالَةَ ٱلْحَطَبِ

فِى جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍۭ

Artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut. “

Dalam surat tersebut, dijelaskan kata “hammalat al-hatab” istri Abu Lahab adalah pembawa kayu berduri. Apapun gelarnya, dia adalah salah satu orang yang sifat dan perilakunya tidak boleh diteladani yang disebutkan dalam Alquran.

Kisah dari wanita-wanita ataupun dari sosok lain dijelaskan Allah SWT sebagai contoh dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. 

Allah berfirman:

وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۚ وَجَآءَكَ فِى هَٰذِهِ ٱلْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ 

Artinya: “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.”

KHAZANAH REPUBLIKA