Tingkat Risiko Kematian Jamaah Lansia di Haji Memunculkan Wacana Haji Sekali Saja

Tingkat Risiko Kematian Jamaah Lansia di Haji Memunculkan Wacana Haji Sekali Saja

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy membuka pembicaraan mengenai larangan pelaksanaan haji lebih dari satu kali, dengan tujuan mengurangi antrian yang berlarut-larut.

“Penyebabnya adalah bertambahnya jamaah usia lanjut akibat antrean yang panjang,” ungkap Menko PMK Muhadjir Effendy dalam pernyataannya di Jakarta, pada Jumat (25/8/2023).

Data penyelenggaraan haji tahun 2023 mengungkapkan bahwa sebanyak 43,78 persen dari total 22.900 peserta haji berusia di atas 60 tahun. Pada tahun yang sama, jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal mencapai 774 orang atau sekitar 3,38 persen, dengan mayoritas dari kelompok usia lanjut.

Berdasarkan data ini, jamaah lansia memiliki risiko kematian 7,1 kali lebih besar daripada jamaah haji non-lansia. Penyakit yang paling umum menyebabkan kematian adalah sepsis (infeksi yang menyebabkan kegagalan organ), syok kardiogenik (kegagalan jantung memompa darah), dan penyakit jantung koroner.

Muhadjir berpendapat bahwa haji sebaiknya dilakukan hanya sekali bagi mereka yang mampu melakukannya. Sementara itu, kesempatan berhaji kembali harus diberikan kepada masyarakat yang belum pernah menjalankan ibadah haji. Dengan langkah ini, ia berharap dapat meredakan antrean panjang serta memberikan peluang kepada masyarakat yang belum berkesempatan.

“Diskusi mengenai hal ini seharusnya dimulai, karena usia jamaah yang semakin tua berimplikasi pada kondisi kesehatan,” tambahnya.

Oleh karena itu, ia mendorong pihak-pihak yang terkait untuk melakukan transformasi dalam penyelenggaraan haji, guna menjaga kesehatan jamaah selama pelaksanaan ibadah hingga kepulangan mereka ke negara asal.

Sebelumnya, Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, mengumumkan bahwa sejak tanggal 5 Agustus 2023 hingga saat ini, tercatat ada 26 peserta haji Indonesia yang telah meninggal dunia di Arab Saudi. Operasi haji tahun 1444 H dinyatakan selesai oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 5 Agustus 2023. Pada saat itu, masih ada 77 peserta haji Indonesia yang dirawat di rumah sakit di Arab Saudi. Dari jumlah tersebut, 26 orang telah meninggal dunia dan delapan orang lainnya telah mendapatkan izin untuk pulang ke Tanah Air.

(Sumber: Antara)