Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Mesir

Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Mesir

Merayakan maulid Nabi juga dilakukan di negera-negara mayoritas muslim, dan juga menganut mazhab Ahlu Sunnah wal Jamaah. Salah satu negara tersebut adalah Mesir. Di negera Piramida ini tradisi perayaan maulid Nabi di Mesir sering dilakukan setiap tahun.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw adalah perayaan umum yang dapat dijumpai di pelbagai penjuru dunia, khususnya negara negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Tak terkecuali negeri kita tercinta Indonesia. Namun artikel ini tidak akan menjelaskan tradisi malid di Indonesia melainkan perayaan maulid di negeri piramida yaitu Mesir.

Masyarakat Mesir memiliki ciri khas tersendiri dalam merayakan maulid Nabi Muhammad Saw. Khususnya masyarakat di daerah Kairo. Umumnya masyarakat setempat akan menyemarakan perayaan Maulid semenjak awal bulan Rabiul Awal hingga akhir bulan Rabiul Awal dengan kata lain sebulan penuh.

Pada biasanya di sepuluh hari pertama bulan Maulid akan banyak dijumpai halaqah pengajian dengan tema kajian tentang sirah Nabawiyah. Antusias penduduk Mesir dalam merayakan maulid bukan tentu tanpa alasan, namun ternyata ada beberapa alasan yang melatarbelakangi antusiasme masyarakat dalam menyemarakan perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw.

Alasan Perayaan Maulid Nabi di Mesir

Alasan pertama, Masyarakat Mesir memiliki keyakinan bahwa para leluhurnya memiliki hubungan nasab kepada kanjeng Nabi Muhammad Saw. Yang mana jika ditelaah Kembali anggapan itu muncul dari garis keturunan leluhur Nabi Muhammad yaitu Sayyidah Hajar atau yang lebih dikenal dengan Siti Hajar, yang mana beliau adalah ibunda dari Nabi Ismail yang mana dalam sejarah diriwayatkan bahwa beliau merupakan keturunan dari bangsa Qibti yang itu berdomisili di daerah Mesir.

Alasan kedua, hubungan kuat antara ahlul bait Rasulullah dengan negara Mesir. Yang mana hal itu bisa dijumpai dengan adanya beberapa makam daripada ahlul bait Nabi. Diantara keluarga nabi yang dimakamkan di Mesir adalah:

  1. Sayidah Zainab putri dari Sayidah Fatimah yang sekaligus adalah cucu Nabi Muhammad Saw.
  2. Sayidah Fatimah putri dari Sayid Hasan yang sekaligus cicit Baginda Nabi.
  3. Sayidah Sukainah putri dari Sayid Husain yang sekaligus cicit baginda Nabi.
  4. Sayidah Atikah, bibi baginda Nabi Muhammad. Dan masih banyak lagi keluarga nabi yang dimakamkan di Mesir.

Menurut catatan sejarah, awal mula kedatangan para keluarga Nabi di Mesir adalah faktor bahwa daerah Mesir dinilai relatif aman dari goncangan Dinasti Umayyah yang pada saat itu kurang menghormati kepada keturunan Nabi. Sayyidah Zainab cucu Rasulullah Saw yang merupakan putri dari Sayyidah Fatimah adalah oaring pertama dari kalangan keluarga Nabi yang menetap di Mesir.

Itu dilakukan oleh beliau atas saran dari sepupu Nabi yaitu Ibnu Abbas RA. Beliau berkata kepada Sayyidah Zainab “Pergilah menuju negeri Mesir, disana engkau akan menemukan orang-orang yang akan melindungimu dan keturunanmu”.

Banyaknya keluarga Nabi yang dimakamkan di Mesir menjadi kebanggaan tersendiri bagi Masyarakat Mesir, sehingga tak heran bila penduduk Mesir sangat antusias dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw.

Alasan ketiga : besarnya pengaruh akidah Ahlussunnah Waljamaah yang itu dapat dibuktikan dengan banyaknya ulama besar yang berakidah Ahlussunnah Waljamaah dan lahir dari daerah Mesir seperti Imam Jalaluddin As-syuthi, Syech Ibrahim Albajuri dan masih banyak lagi.

Alasan keempat : alasan yang terakhir adalah kuatnya kebudayaan dan keilmuan agama di Mesir. Hal itu terjadi semenjak ditaklukkannya negeri Mesir pada tahun ke 20 hijriah. Hal itu dikuatkan dengan berkembangnya ajaran empat madzhab yaitu Madzhab Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam As syafi’i, dan Madzhab Imam Ahmad bin Hanbal. Dan jamak diketahui bahwa keempat Madzhab ini yang memiliki kontribusi besar dalam memasyhurkan kebolehan merayakan maulid Nabi Muhammad Saw.

Mungkin ini penjelasan tentang “Perayaan Maulid di Mesir”. Semoga bermanfaat, wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH