KITA akan mengenal malaikat yang paling mulia, Jibril alaihis salam. Jibril dalam bahasa lain disebut Jibrail. Sebagian ahli tafsir mengatakan, bahwa ini merupakan bahasa Ibrani, susunan dari dua kata: Jibr yang artinya hamba, dan kata iil yang merupakan salah satu dari nama Allah. Sehingga arti dari Jibrail adalah Abdullah (hamba Allah). (at-Tahrir wa at-Tanzil, Ibnu Asyur, 1/620).
Jibril diciptakan dari cahaya, sebagaimana umumnya malaikat yang lainnya. Disebutkan dalam hadis dari Aisyah Radhiyallahu anha, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari nyala api” (HR. Muslim 2996).
Dan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam melihat Jibril dalam wujud aslinya dua kali. Allah berfirman, “Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (13) (yaitu) di Sidratil Muntaha.” (QS. An-Najm: 13-14).
Aisyah pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tentang ayat ini. Beliau bersabda, “Itu adalah Jibril. Aku belum pernah melihatnya dalam bentuk asli selain di dua kesempatan ini. Aku melihatnya turun dari langit, besar fisiknya menutupi antara langit dan bumi.” (HR. Muslim 177).
Abdullah bin Masud Radhiyallahu anhu mengatakan, “Nabi Shallallahu alaihi wa sallam melihat Jibril, dengan 600 sayap.” (HR. Bukhari 3232 dan Muslim 174)
Dalam riwayat lain, Ibnu Masud mengatakan, “Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melihat Jibril dalam wujud aslinya, beliau memiliki 600 sayap, yang menutupi ufuq.” (HR. al-Fakihi dalam Akhbar Makkah, al-Fakihi, 2306).