Wahai muslimah…
Permata akan tetap menjadi permata,
Walaupun harganya mahal, mendapatkannya harus bersusah payah
Setelah didapat, menjadi barang berharga yang terus dijaga
Coba kita bandingkan
Pecahan kaca tidak akan pernah menarik perhatian padahal kilauannya sekilas sama
Walaupun ia hampir tak berbayar
Bahkan ketika ia berserakan di depan mata
Kalaupun disimpan, bisa bahaya sehingga perlu waspada
Jika permata dan pecahan kaca adalah perumpamaan manusia,
engkau pilih jadi yang mana?
Wahai muslimah…
Allah Maha Adil ketika menjadikan taqwa sebagai parameter kemuliaan
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adlah orang yang paling bertaqwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)
Maka jadilah bertaqwa, itulah penentu kualitas dimata Allah Ta’ala
Adakah kemuliaan yang lebih tinggi dari kemuliaan di sisi Rabbul ‘Izzati wal Jalalah?
Wahai muslimah..
Bukanlah kecantikan, harta atau kedudukan yang menjadikanmu bak permata
Tapi taqwa atas dasar ilmu, amal dan kesabaran sebagai bekalnya
Tak perlu khawatir dengan kesendiriaan, sedangkan kamu terus berusaha istiqomah di atas kebenaran
Karena Allah akan datangkan yang berkualitas dengan cara-Nya
Bukankah amat jelas firman Allah Ta’ala
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“… Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan bukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. …” (QS. At-Thalaq: 2-3)
Yakini dan berdamailah dengan kesendirian yang bermartabat
Wahai muslimah…
Engkau tidak perlu mengibaskan hijabmu agar terlihat pujangga
Atau menampakkan dirimu kepada dunia sehingga orang-orang akan menatap
Permata yang tersentuh banyak tangan dan mudah dinikmati siapa saja
Adakah ia tetap berharga?
Wahai muslimah…
Aku tidak sedang menyamakanmu dengan harta dunia
Karena muslimah shalihah, yang terjaga izzah dan iffahnya lebih baik daripada seluruh perhiasan dunia
Demikianlah Rasululllah sabdakan sebagai wahyu dari Allah Ta’ala
الدنيا متاع وخير متاعها المرأة الصالحة
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)
Aku hanya mencoba mendatangkan perumpamaan, karena logika duniapun menyetujuinya
Bahwa sesuatu yang berharga hanya akan dicari orang yang berkualitas,
didapatkan melalui jalan yang mulia, kemudian ia dirawat dengan cara demikian pula..
Wahai muslimah…
Sebagaimana pakaian, makanan dan setiap yang engkau miliki adalah rezeki dari Allah Ta’ala,
Begitupula jodohmu kelak, ia juga pemberian Allah Ar-Razzaq
Janganlah engkau umbar dirimu karena ingin berjodoh dengan laki-laki idaman
Atau engkau khawatirkan umur yang sudah tak muda, lantas melepaskan pakaian malu lalu memaksiati Rabb-mu
Jauhi pacaran atau ta’aruf yang yang tak sesuai tuntunan
Hendaknya niat baik ditempuh dengan cara yang baik tanpa melanggar syariat
Bukankah engkau inginkan keberkahan dalam rumah tangga?
Perbaiki niat, Allah tidak pernah menyia-nyiakan hamba-Nya
Wahai muslimah…
Umur hanya sekedar angka
Omongan manusia akan berlalu begitu saja
Adalah urusan Allah kapan mempertemukanmu dengan lelaki shalih yang diidamkan
Adapun urusanmu adalah memperbaiki diri, jujur dalam berdoa dan istiqomah untuk taat kepada-Nya
Berbaik sangkalah kepada Allah, sandarkan hatimu kepada-Nya
Jika inginmu tak sejalan dengan realita, yakinlah ada hikmah yang tidak Allah tampakkan
Ingatkah engkau dengan firman-Nya
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Bisa jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu. Dan bisa jadi engkau menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan engkau tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Wahai muslimah..
Tetaplah jadi ‘permata’ yang berharga, yang terjaga izzah dan iffahnya.
Sesungguhnya generasi terbaik sudah cukup menjadi teladan
Seperti Khadijah, Aisyah, maupun Fathimah
Untukmu muslimah yang sedang menanti…
Semoga penantianmu dalam taqwa berbuah manis, tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat nanti
Penulis: Titi Komalasari
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/11053-untaian-bait-untuk-muslimah-yang-sedang-menanti.html