Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan, panitia kurban tak menggunakan plastik kresek hitam. Peringatan ini dinyatakannya mengingat masyarakat biasanya selalu mendapatkan daging yang dikemas dalam kresek hitam.
“Gunakanlah tas kresek yang jenis food grade. Syukur-syukur bisa menggunakan bungkus non plastik, untuk mengurangi sampah plastik,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi dalam siaran persnya, Jumat (9/9).
YLKI juga mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah untuk memastikan hewan kurban yang akan disembelih dalam keadaan sehat. Tidak mengidap penyakit tertentu dan itu harus dibuktikan dengan sertifikat dari dokter hewan.
Juru sembelih hewan kurban juga idealnya seorang juru sembelih yang bersertifikat halal. Juru Sembelih Hewan Halal, (Juleha) ini selain untuk memastikan cara penyembelihan yang benar (sesuai norma Islam), juga agar tidak “menyakiti” hewan kurban saat disembelih;.
Tulus juga menambahkan, saat melakukan penyembelihan agar dijauhkan dari anak-anak yang belum cukup umur. Upaya ini dilakukan agar tidak menimbulkan efek psikologis seperti kekerasan, sadisme pada anak-anak. Bahkan, sesuai norma Islam, hewan kurban yang sedang menunggu antrian untuk disembelih juga harus dijauhkan. Tujuannya, agar hewan tersebut tidak stres karena menyaksikan ‘temannya’ disembelih.
Untuk pemerintah, dia meminta, untuk pro aktif turun ke lapangan dan memeriksa hewan kurban dimaksud. Atau, bisa juga membuka akses/posko bagi masyarakat yang ingin memeriksakan hewan kurbannya.