10 Rahasia dan Keajaiban Puasa

Puasa mengandung banyak keajaiban. Hal ini bukan hanya diakui oleh ulama-ulama Islam; tapi juga ilmuan-ilmuan Barat. Berikut ini, akan dipaparkan sepuluh keajaiban syariat puasa.

Pertama, menurut Syeikh Ibnu Utsaimin dalam buku  “Min Fataawaa al-Ulamaa fi al-Shiyaam wa al-Qiyaam wa Iid Syahr Ramadhan” (Musa Yunus, 1999: 23) puasa bisa membuat orang merasa sebagai satu entitas; mempererat jalinan hubungan antar individu masyarakat; dan bisa melatih jiwa untuk naik tingkat menuju kesempurnaannya.

Kedua, menurut Syeikh Bin Baz dalam  “Majmuu’ Fataawa wa Maqalaat Mutanawwi’ah-al-Shiyaam” (Ibnu Baz, 1420:XV/39-41), puasa bisa mensucikan, melatih dan membersihkan jiwa dari akhlak tercela serta membiasakannya melakukan akhlak mulia. Di samping itu, puasa membuat orang mengakui akan kelemahan dan kekuarangannya di hadapan Allah sehingga melahirkan rasa syukur dan kepedulian sosial dengan membantu saudara-saudaranya yang membutuhkan.

Ketiga, dalam buku  “Kitaab al-Shiyaam” (1992: 9, 10) karya Abu Bakar Al-Faryabi, disebutkan bahwa puasa sebagai metode unik (satu-satunya) untuk menanamkan pada jiwa manusia akhlak mulia, menyulut gairah keislaman, membersihkannya diri dari berbagai macam kotoran, memutus rasa ragu, mendorong mukmin bersedekah dan berderma serta mendorong kerekatan hubungan antara si kaya dan si miskin.

Keempat,  berdampak baik secara medis atau kesehatan. Alexis Carrel (dokter peraih nobel bidang kesehatan pada tahun 1912) pernah meneliti bahwa puasa memiliki efek dahsyat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Buah dari penelitiannya tersebut  ditulis dalam sebuah buku berjudul:  “Man the Unknow” (“The Miracle of Fast” [Amirulloh, 2014: X])

Berbagai hasil penelitian para pakar terhadap kedahsyatan puasa yang dikumpulkan Allan Cott, M.D.  dalam sebuah buku yang berjudul  “Why Fasty?” , menjadi menarik untuk dikemukakan di sini. Berdasarkan hasil penelitian yang dikumpulkannya, di antara kedahsyatan puasa sebagai berikut:  menjadikan penglihatan terasa lebih muda atau lebih jelas; membersihkan badan dari berbagai penyakit; menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar lemak; mampu mengendalikan nafsu; membuat badan sehat dengan sendirinya; dapat mengendorkan ketegangan jiwa; dapat menajamkan fungsi indrawi;  dapat mengendalikan kemauan diri sendiri; serta bisa memperlambat proses penuaan.

Kelima, membuat fisik dan psikis lebih baik. Menurut penelitian Allan Cott, M.D. (ahli Biologi asal Amerika, dalam buku “Why Fasty?”), puasa dapat membuat fisik dan psikis lebih baik (to feel better physically and mentally).

Keenam, bisa membuat awet muda secara fisik mental dan spiritual. Berdasarkan penelitian Dr. Yuri Nikolayev (Direktur Rumah Sakit Jiwa Moskow) menyebutkan bahwa puasa bisa mernbuat tetap awet muda secara fisik, mental dan spiritual.

Ketujuh,  puasa menimbulkan dampak sangat positif sekalipun bagi para wanita. Menurut Alvenia M. Fulton (Direktur Lembaga Makanan Sehat “Fultonia” asal Amerika Serikat) bahwa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik wanita secara alami. Di samping itu, bisa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Yang tak kalah penting, puasa sanggup menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh.

 

Tiga keajaiban berikutnya dikutip dari buku “Dahsyatnya Puasa Sunah: Kunci Utama Meraih Sukses Dunia & Akhirat” (2010: 74-82) karya H. Amirullah.

Kedelapan, Puasa dapat meningkatkan kecerdasan emosional (emotional quotient). Berdasarkan catatan beliau, puasa menjadi media yang sangat tepat untuk melejitkan kecerdasan emosional seseorang. Di samping itu, puasa juga dapat memperkuat motivasi, mendorong kemauan, mengajarkan kesabaran, membantu menjernihkan pikiran, dan menglihami pendapat yang cerdas.

Kesembilan, dapat meningkatkan kecerdasan spiritual. Haji Amirullah menandaskan bahwa orang yang berpuasa merniliki kesadaran spiritual yang tinggi. Sebab ibadah puasa yang dikerjakan bukan karena dorongan manusia, tetapi karena kesadaran internal batiniyahnya yang tinggi, berupa:  dasar keikhlasan sebagai bentuk kesadaran yang sesuai naluri manusia.

Sedangkan yang kesepuluh, puasa dapat memupuk kepekaan sosial. Ibadah puasa ini bisa melahirkan kepedulian sosial yang tinggi. Saat umat Islam dilarang makan dan minum selama sehari penuh, sejak terbit fajar sampai terbenam matahari,  mereka bisa merasakan rasanya lapar dan haus. Karena di luar sana banyak saudara-saudara yang kadang tidak makan sampai berhari-hari.

Bila dari kesepuluh keajaiban tadi dirangkum, maka keajaiban ibadah ini meliputi masalah medical (medis), spiritual, sosial, psikis dan emosional. Dengan menjalankan ibadah puasa dilandasi iman dan mengharap rida Allah –sebagaimana dalam hadits shahih- insya Allah keajaiban-keajaiban itu bisa terkuak dan dirasakan oleh setiap orang yang menjalankannya.*/Mahmud Budi Setiawan*

 

HIDAYATULLAH