11 amalan ramadhan

5 Amalan Baik Saat Malam Bulan Ramadan sebagai Penguat Iman

malan baik saat malam bulan Ramadan bisa dijadikan pilihan untuk lebih menguatkan kadar keimanan. Hal ini bisa dilakukan jika di siang hari terlalu sibuk dengan urusan duniawi. Karena akan sayang sekali kalau di bulan suci Ramadan tidak dimanfaatkan untuk memperbanyak pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Padahal pahala ibadah saat bulan Ramadan ini sangat berlipat ganda dan pintu taubat dibuka selebar-lebarnya. Selain berpuasa seharian penuh, menyeimbangkannya dengan amalan salih juga akan menambah ketakwaan.

Amalan baik saat malam bulan Ramadan bisa dijadikan momen meningkatkan ketakwaan dan menyucikan diri. Hal ini disebabkan karena pada malam bulan Ramadan, tidak hanya diri sendiri yang melakukan. Tetapi banyak orang berlomba-lomba turut melakukannya.

Berlomba-lomba agar bisa memperoleh keridaan Allah SWT lebih dari yang lainnya adalah perbuatan baik. Menjadi lebih rajin beribadah dan melakukan amalan baik saat malam bulan Ramadan juga bukan kesia-siaan. Lelah yang dirasakan akan tetap terbayarkan dengan pahala besar di hari akhirat kelak.

Diriwayatkan dari Abu Huraihah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa beribadah di malam Ramadan karena iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau.” (HR al-Bukhari).

Berikut penjelasan tentang amalan baik saat malam bulan Ramadan yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (16/4/2020).

1. Salat Tarawih

Salat Tarawih merupakan salah satu amalan baik saat malam bulan Ramadan. Ibadah salat ini memang sunnah hukumnya, tetapi sunnah yang sangat diutamakan. Berapapun rakaat yang dilakukan, pahala yang didapat juga akan lebih banyak dari ibadah salat fardlu. Tidak harus datang ke masjid karena selain bisa dilakukan dengan berjamaah, salat Tarawih ini bisa dilaksanakan di rumah.

Ibadah salat Tarawih di rumah ini bisa dilakukan jika keadaan tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan berjamaah. Meskipun seringkali perbedaan jumlah rakaat menjadi perdebatan, tetapi tidak ada perbedaan pendapat mengenai keutamaan salat sunnah Tarawih ini.

An Nasa’i dari Abu Hurairah RA meriyawatkan Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mendirikan (salat) pada bulan Ramadan karena iman dan ihtisab diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu”.

2. Baca Al Quran

Baca Al Quran menjadi salah satu amalan baik saat malam bulan Ramadan. Meskipun saat hari-hari biasa membaca Al Quran juga berpahala besar, bahkan juga membuat rumah menjadi nampak bersinar. Nah, jika pada hari biasa bisa sedemikian hebat dampaknya maka meragukan keutamaan membaca Al Quran saat malam bulan Ramadan adalah kesalahan besar.

Perlu diketahui juga bahwa Al Quran ini diturunkan ketika bulan Ramadan. Jadi tidak heran jika pada saat bulan Ramadan Nabi Muhammad SAW lebih sering lagi membaca Al Quran.

Perihal pahala, membaca satu huruf Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan. Dan kebaikan tersebut sungguh akan datang dengan sendirinya atas rida Allah SWT.

Allah SWT berfirman :

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)” QS. (Al Baqarah : 185)

3. Salat Tahajud

Salat Tahajud ini merupakan amalan baik saat malam bulan Ramadan. Selain dapat menguatkan iman, doa yang dilakukan saat salat Tahajud akan lebih didengar. Apalagi jika di siang harinya sudah begitu berupaya menahan hawa nafsu karena Allah SWT. Salat Tahajud ini bisa dijadikan pelindung utama orang-orang beriman dan penggugur dosa terbaik jika dibandingkan dengan amalan yang lainnya.

Nabi Muhammad SAW juga bersabda “Sesungguhnya Allah telah menfardu-kan puasa Ramadan dan aku telah menyunahkan bagimu salat di malam harinya. Maka barang siapa berpuasa di bulan Ramadan dan salat sunnah di malam harinya karena iman dan ihtisab, keluarlah ia dari dosa-dosanya sebagaimana pada hari dia dilahirkan oleh ibunya”. (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Berzikir

Berzikir menjadi salah satu amalan baik saat malam bulan Ramadan. Tetapi bukan berarti saat pagi dan siang hari juga tidak diutamakan. Namun ketika banyak orang yang tertidur pulas di malam hari, kemudian kita memilih untuk berzikir kepada Allah SWT maka Allah akan begitu segan mendekati kita dan melindungi kita atas keridaan-Nya.

Melakukan amalan zikir akan sangat berdampak pada kebersihan hati. Karena berzikir berarti kita selalu senantiasa mengingat Allah SWT, mensyukuri segala nikmat-Nya, dan begitu merendahkan diri di hadapan-Nya.

“Hai anak Adam, jika kamu mengingat-Ku di dalam dirimu, Aku ingat pula kepadamu dalam diri-Ku. Jika kamu mengingat-Ku di dalam suatu golongan, Aku ingat pula kepadamu di dalam golongan yang lebih baik dari golongan itu. Jika kamu mendekat kepada-Ku satu jengkal, Aku mendekat kepadamu satu hasta. Jika kamu mendekat kepada-Ku satu hasta, Aku mendekat kepadamu satu depa. Dan jika kamu datang kepada-Ku berjalan kaki, Aku datang kepadamu dengan berlari.” (HR Imam Bukhari).

5. Taubat

Taubat merupakan salah satu amalan baik saat malam bulan Ramadan. Hal ini disebabkan karena mendekatkan diri kepada Allah SWT, merendahkan diri, dan mengakui segala perbuatan dosa di bulan suci adalah sebenar-benarnya iman. Allah SWT akan lebih mudah memberikan ampunan walaupun di hari biasa selalu memberi ampunan.

Tidak hanya mengakui kesalahan, tetapi juga harus disertai dengan niat untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Taubat yang sebenar-benarnya adalah dengan mengakui dan meninggalkan perbuatan yang sia-sia. Kemudian senantiasa berniat untuk melakukan perbuatan baik pada keesokan harinya. Karena berniat melakukan perbuatan baik pun sudah dicatat sebagai satu pahala amalan baik.

Allah SWT berfirman:

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).

LIPUTAN6