Sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah hari-hari penuh berkah.
Bagi umat Islam, tidak ada yang lebih kuat dan memuaskan secara spiritual di bulan Dzulhijjah selain mengikuti panduan Nabi Muhammad SAW. Caranya dengan meningkatkan perbuatan baik, meminta ampunan kepada Allah SWT, dan melakukan ibadah haji.
Namun, bagaimana dengan banyak orang yang tidak pergi haji? Terlebih di masa pandemi seperti sekarang. Apakah ada berkah yang tersisa untuk mereka? Jawabannya iya.
Sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah hari-hari penuh berkah. Apalagi hari kesembilan, yang dikenal juga sebagai hari Arafah. Ini adalah hari yang sangat istimewa bagi semua umat Islam baik yang sedang berhaji atau tidak.
Untuk menunjukkan pentingnya sepuluh hari pertama Dzulhijjah, Nabi Muhammad (SAW) mengatakan, “Tidak ada hari yang amal shalehnya lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari ini.” Orang-orang bertanya, “Bahkan tidak berjihad karena Allah?” Dia berkata, “Tidak juga jihad karena Allah, kecuali dalam kasus seorang pria yang keluar, menyerahkan dirinya dan hartanya untuk jalan (Allah), dan kembali tanpa membawa apa-apa” (HR. Bukhari)
Lantas apa saja yang harus dilakukan agar memperoleh keutamaan hari Arafah? Berikut adalah cara yang diajarkan Nabi terutama selama 10 hari yang diberkahi dan selama hari Arafah, dilansir di About Islam.
Puasa
Puasa adalah salah satu ibadah yang paling penting selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah. Puasa Arafah menghapus dosa kita selama dua tahun penuh, setahun yang lalu dan yang akan datang.
“Barang siapa yang berpuasa dengan ikhlas di hari Arafah, maka akan diampuni dosa-dosanya setahun yang lalu dan yang akan datang.” (HR. Muslim)
Dzikir
Hari-hari yang diberkahi ini adalah tentang melakukan perbuatan baik yang akan sangat dihargai di mata Allah. Mengingat hari-hari ini adalah waktu terbaik untuk melakukan amal baik, terutama dzikir.
Maka bacalah: “Subhanallahi wa bihamdihi, subhanallahil adziim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya).
“Dua kalimat (subhanallah wa bihamdihi) ringan di lidah, berat di timbangan, dan dicintai oleh Yang Maha Penyayang.” (HR. Bukhari)
Tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil
Empat jenis dzikir ini harus dibaca sebanyak mungkin pada hari Arafah. Tahlil atau membaca “Laa ilaaha il-lal-laah”, Tahmid atau membaca “Alhamdulillah”, Tasbih atau membaca “Subhanallaah” dan Takbir atau membaca “Allahu Akbar”.
Membaca Alquran
Meskipun seseorang harus membaca Alquran setiap hari, hari Arafah ini memiliki keutamaan khusus karena setiap perbuatan baik dikalikan dan ayat-ayat Alquran itu mencari pengampunan Allah
Berdoa
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Doa yang paling utama adalah doa pada hari Arafah, dan yang paling baik dari apa yang saya dan para nabi sebelum saya katakan, “Tidak ada yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, Dia Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya.” , kepunyaan-Nya kerajaan dan kepunyaan-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR. Tirmidzi)
Berdoalah sebanyak yang Anda bisa. Carilah pengampunan Allah dan mintalah semua yang Anda inginkan! Teruslah berdoa sampai waktu berbuka (Maghrib) tiba. Imam Muslim meriwayatkan dari `Aisyah bahwa Nabi (damai dan berkah besertanya) berkata, “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan lebih banyak budak dari neraka daripada yang Dia lakukan pada hari Arafah.”