SEBAGAI muslim kita meyakini bahwa rezeki adalah hak mutlak Allah yang diberikan kepada umat manusia. Bahkan di dalam Alquran banyak sekali Allah menyebutkan mengenai rezeki ini. Allah berfirman:
تُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَتُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ ۖ وَتُخْرِجُ ٱلْحَىَّ مِنَ ٱلْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ ٱلْمَيِّتَ مِنَ ٱلْحَىِّ ۖ وَتَرْزُقُ مَن تَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).” (QS Ali Imran 27)
Tapi tentu saja tidak semua rezeki tersebut bisa kita dapatkan dengan mudah bahkan harus ada usaha untuk mendatangkannya.
Berikut delapan penyebab datangnya rezeki menurut Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron Hafidzahullah:
1. Beriman dan bertaqwa
Orang yang senantiasa beriman kepada Allah dengan menjalankan perintah Nya yang wajib atau Sunnah dan meninggalkan larangan-Nya yang haram maupun makruh akan mendapatkan rezeki yang cukup. Sebagaimana janji Allah:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS Al Araf 96)
2. Bertawakkal kepada Allah
Bertawakkal kepada Allah dengan berusaha yang halal adalah kunci datangnya rezeki. Umar Bin Khattab Radhiallahu berkata,” Saya mendengar Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً
”Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (Shahih HR Ibnu Majah 4157, Ahmad 23, lihat Takhrij Hadist Musykilati Faqri hal.24)
3. Berdoa Kepada Allah
Orang yang beriman tidak boleh mengandalkan usahanya secara lahiriah. Hendaknya selalu mengawali usahanya dengan memohon kepada Allah agar diberi rezeki yang halal. Karena manusia tugasnya mencari sedangkan Allah lah Sang Maha Pemberi.
4. Mensyukuri Nikmat Allah
Apabila seseorang mendapatkan rezeki yang halal, jangan sekali-kali mengatakan,” ini karena saya yang berbuat atau si Fulan.” Hendaknya ia meyakini dan mengatakan,” Allah yang memberi rezeki.” Kemudian hendaknya mensyukuri dengan meningkatkan ibadah. Insya Allah dengan prinsip ini, Allah senantiasa memberikan kemudahan dan tambahan rezeki.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim ayat 7).
5. Hijrah dari Kemaksiatan
Orang yang hijrah dari kemaksiatan akan memperoleh rezeki dari Allah sebagaimana disebutkan Allah dalam QS Al Anfal ayat 74:
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَوا۟ وَّنَصَرُوٓا۟ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ لَّهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.
6. Senantiasa Menjalankan Sholat
Orang yang senantiasa menjalankan sholat sesuai syarat dan rukunnya akan mendapatkan rezeki sebagaimana disebutkan dalam QS Al Anfal ayat 3-4:
ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ لَّهُمْ دَرَجَٰتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.
7. Meningkatkan iman dan amal shalih
فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia. (QS Al Hajj 50)
8. Membantu mencarikan pangan rakyat yang miskin
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dalam memimpin umat, selalu mendahulukan kebutuhan umatnya daripada diri sendiri dan keluarganya. Terutama perhatian beliau kepada fakir, miskin, janda dan anak yatim.
Abu Darda’ berkata, “Saya mendengar Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:
ابغو ني ضعفاء كم فإنما تر ز قو ن و تنصرو ن ب ضعفا ءكم
“Bantulah aku membantu kaum dhuafa (orang-orang miskin) di kalangan kalian, karena tidaklah engkau mendapatkan rezeki dan kemenangan melainkan karena kamu tolong mereka ” (HR Tirmidzi 4/206, Imam Syaukani berkata: Hadist yang serupa diriwayatkan oleh Imam Al Hakim dengan sanad Shahih, lihat Nailul Authar 8/103).
Disalin ulang dari tulisan Ustaz Aunur Rofiq Ghufron di dalam Majalah Al Furqon halaman 9-11 Edisi ke 3 Tahun V Syawal 1426H/Nopember 2005 dengan judul “Gelisah karena BBM Naik”. []