Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis memastikan kalau tahun ini akan ada menu tahu dan tempe pada layanan katering jemaah haji Indonesia di Makkah.
“Tim katering telah mensurvei bahan baku makanan dan menemukan pabrik tahu dan tempe. Tahun ini akan direalisasikan di Makkah agar ada makanan khas Indonesia ini,” kata Sri Ilham saat menjadi narasumber pada Sosialisasi Peningkatan Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi 1438H/2017M di Batam, Rabu (07/06/2017) dikutip laman Kemenag.
Menurutnya, Kementerian Agama terus berupaya meningkatkan kualitas layanan katering bagi jemaah haji Indonesia. Peningkatan itu antara lain berupa penyediaan konsumsi jemaah sebanyak 25 kali selama di Makkah. Jumlah ini satu kali lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 24 kali. Pada tahun 2015, layanan konsumsi di Makkah bahkan hanya 15 kali saja.
“Tambahan sekali makan ini diberikan pada awal kedatangan jemaah dari Madinah ke Makkah atau saat keberangkatan jemaah dari Makkah menuju Madinah,” ujarnya.
“Selain itu, di Makkah juga ada layanan snack sarapan pagi berupa roti yang dibagikan bersamaan distribusi makan malam. Juga ada penyediaan 1 botol air minum isi 600 ml bagi jemaah setibanya mereka di Bandara Jeddah,” sambungnya.
Upaya lain dalam peningkatan layanan katering, lanjut Sri Ilham, adalah melakukan proses pengawasan sejak dari dapur. Sebelum didistribusikan ke jemaah, makanan akan dipastikan terlebih dahulu cita rasa dan kelayakannya oleh petugas haji.
Di samping itu, agar memudahkan para juru masak untuk menyajikan makanan dengan cita rasa Indonesia, Kemenag juga telah membuat buku resep masakan jemaah haji Indonesia. Selain menu, buku itu juga dilengkapi dengan teknis dan cara memasaknya.
“Ini dilakukan agar tidak ada alasan lagi bagi para juru masak untuk tidak memasak masakan sesuai yang ada dalam kontrak dan sesuai citarasa Indonesia,” terangnya.
Menurut Sri Ilham, Kementerian Agama telah mengadakan kontrak kerjasama dengan 13 perusahaan katering di Madinah dan 28 perusahaan katering di Makkah. Mereka akan masakan bagi jemaah haji Indonesia.
“Menu makan siang terdiri dari nasi, lauk 2 macam, sayuran, buah dan air mineral. Sedang menu makan malam terdiri dari: nasi, lauk 1 macam, sayuran, buah dan air mineral,” tandasnya.
Layanan konsumsi juga akan diberikan di Arafah, Mina, dan Muzdalifah (Armina). Dikatakan Sri Ilham, selama di Arafah, jemaah akan mendapat 4 kali makan (malam, pagi, siang, malam). Di Muzdalifah mendapat satu kali snack. Sedangkan di Mina, jemaah akan mendapat 11 kali makan, termasuk paket kelangkapan konsumsi dan air mineral tambahan.
“Menu makan pagi, siang, dan malam di Armina terdiri dari: nasi, lauk 1 macam, sayuran, buah, dan air mineral. Setiap makan siang, diberikan satu kotak juz buah,” tuturnya.*