Tips Ibadah Haji-Siapa yang tidak ingin berangkat Haji ke Baitullah? Setiap muslim sudah pasti mendambakan untuk bisa menunaikan Ibadah yang merupakan salah satu rukun Islam tersebut. Tidak semua orang beruntung dapat melaksanakan ibadah agung ini.
Meski sudah mampu pun, masyarakat harus bersabar belasan tahun dalam daftar tunggu sampai tiba saat gilirannya. Di DKI Jakarta saja, masa tunggu Haji sudah mencapai 17 tahun. Maka beruntunglah bagi mereka yang diundang Allah untuk menziarahi Haramain dan menunaikan rukum Islam kelima.
Untuk memudahkan jamaah yang akan pergi haji, berikut kami sajikan beberapa Tips Ibadah Haji yang perlu anda ketahui.
A. Sebelum Keberangkatan
- Persiapan Ilmu: Ilmu sebelum amal, banyaklah membaca dan bertanya kepada ustadz seputar manasik haji. Salah satu panduan haji bisa anda dapatkan di sini. Usahakan menghafal do’a-do’a penting manasik haji. Meski bisa membaca doa di buku panduan Haji, berdoa langsung akan lebih membawa kekhusyu’an.
- Persiapan fisik: mulai berlatih olah raga rutin, misalnya berjalan kaki di pagi dan sore hari. Haji adalah ibdah yang membutuhkan kondisi fisik yang prima. Banyak aktivitas jalan kaki dan berdesakan antar jamaah, serta waktu istirahat yang sedikit.
- Persiapan ruhiyah: mulai perbanyak ibadah sunnah, tahajud, dhuha, serta sholat sunnah lainnya. Banyak bertaubat dan meminta maaf kepada sesama.
- Persiapan sosial: dianjurkan untuk berwasiat, karena perjalanan haji adalah perjalanan yang panjang dan penuh rintangan. Minta doa keluarga besar dan lingkungan kampung juga sangat dianjurkan.
- Persiapan mal (harta): Tukarkan uang rupiah dengan uang real jauh-jauh hari. Jelang keberangkatan reyal menjadi mahal. Belilah pada saat kurs masih murah.
- Persiapan Bekal:
- Pakaian: bawalah pakaian sekedarnya karena bagasi kuotanya terbatas. Bawa pula peralatan mandi dan cuci pakaian.
- Makanan: Bawa makanan yang praktis dan kering seperti rendang, dendeng, ikan asin, indomie, orek. Makanan di Saudi cenderung bumbunya kurang, sehingga banyak jemaah yang tidak nafsu makan.
- Obat-obatan: Bawa obat-obatan terutama bagi yang mendertia penyakit tertentu. Obat umum perlu juga dibawa seperti penghilang nyeri (analgesic), obat pilek, obat sakit perut, kain kasa serta perangkat obat luka. Jangan lupa lotion pelembab kulit karena udara Saudi yang kering bisa menyebabkan kulit pecah-pecah dan berdarah.
B. Tiba di Tanah Suci
Ibadah Inti:
1. Tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah)
Pergi ke Mina pada tanggal 8 dzulhijjah dan bermalam (Mabit) di sana. Mabit pada malam tanggal 9 Dzulhijjah adalah sunnah.
2. Tanggal 9 (hari Arafah)
Pergi ke Arafah pada pagi hari (subuh). Saat wukuf di Arafah. Banyak berdoa dan dengarkan khotbah Arofah. Setelah itu duduk diam di tenda. isilah waktu dengan aktivitas ibadah dan dzikir, jangan banyak jalan-jalan. Biasanya, jamaah Indonesia pada hari ini memenuhi jabal Rahmah untuk berfoto.
3. Malam Harinya (Malam 10 Dzulhijjah)
Bermalam di Muzdalifah. Jarak Arafah ke Muzdalifah cukup jauh (10 km). Biasanya jamaah menggunakan bus. Sampai di Muzdalifah, siapkan batu kerikil untuk melontar jumrah, masukkan kerikil kira-kira sebesar biji kopi ke dalam botol air mineral, usahakan lebih dari 7 buah karena kadang lemparan tidak sampai ke dinding. Tempat jumroh ada di Mina, berbatasan langsung dengan Muzdalifah.
4. Tanggal 10 ( Hari Raya Idul Adha)
Menuju Mina. Setelah subuh, berjalan ke Mina untuk lempar jumroh. Jamaah haji tidak melakukan shalat Id, tapi ada beberapa amalan ibadah haji; melontar jumrah aqabah, menggundul kepala atau memendekkan rambut, thawaf ifadhah dan sai. Melontar jumrah pada tanggal 10 Dzulhijjah lebih utama dilakukan di pagi hari waktu Dhuha dan hanya melontar di satu jumrah dengan tujuh lontaran, yaitu jumrah Aqabah (jika datang dari arah Mina atau Muzdalifah, letaknya yang paling ujung). Namun jika diperkirakan jamarat (tempat pelontaran) penuh sesak, atau tubuh kurang fit, maka melontar dapat ditunda di siang hari, atau sore hari, atau boleh juga malam hari.
Tips melempar jumroh: pada hari ini (10 Dzulhijjah) sudah pasti jamarat ramai sesak, karena semua jamaah tertuju pada satu jumroh (Al-aqabah). Berhati-hatilah, karena kerumunan jutaan orang bisa mengakibatkan jamaah jatuh dan terinjak-indak hingga meninggal. Setelah dekat ke lingkaran jumroh aqabah, tak perlu buru-buru melempar. Lingkaran sumur cukup panjang. Lokasi yang ramai adalah di awal lingkran awal dan tengah. Berjalanlah maju hingga ke ujung lingkaran akhir, di sana biasanya lebih sepi karena jamaah terkonsentrasi di awal dan tengah lingkaran.
5. Tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah
Mabit pada malamnya dan melontar pada siangnya. Pada hari kedua, lokasi jumroh sudah tidak sepadat hari 1 karena terbagi 3 lokasi (Sughra, Wustho, Aqabah). Lakukan tips yang sama untuk melempar jumroh.
Setelah tanggal 13 tidak ada lagi manasik haji. Jamaah menunggu kepulangan dengan banyak beribadah di tanah suci.
Beberapa Peringatan dan Tips Ibadah Haji yang Penting:
- Perbanyak beribadah sunnah di masjidil haram dan masjid nabawi selain ibadah pokok lainnya. Jangan tergoda teman untuk malas pergi ke mesjid karena ingin jalan-jalan berbelanja atau malas bangun.
- Taati pembimbing haji. Terkait kondisi dan kemungkinan yang terjadi, mereka lebih berpengalaman. Sering bertanya jika belum faham akan sebuah ibadah dan pastikan tidak berpisah dari jamaah.
- Sangat dianjurkan untuk senantiasa menggunakan masker saat manasik haji terutama di Arafah (wukuf) dan Mina (lempar jumroh). Kita berkumpul dengan jutaan manusia dari berbagai negara dan iklim yang berbeda, sangat mungkin untuk tertular penyakit.
- Untuk mengurangi dampak udara Saudi yang sangat kering dan panas hingga mengganggu pernafasan (khususnya bagi jamaah Indonesia yang terbiasa dengan kelembaban udara tinggi), basahi kain kasa dengan air mineral segar, lalu tempatkan di masker hidung. Tips ini akan membuat udara yang kita hirup lebih lembab dan segar.
- Saat berada di Masjidil Haram usahakan perbanyak sholat sunnah, mengaji. Jangan malah tawaf di tempat belanja. Perbanyak berdoa di tempat-tempat mustajab seperti di Multazam, Hijir Ismail, Bukit Shoffa dan Marwa.
Mencium hajar aswad saat musim haji adalah sangat beresiko karena kepadatan jamaah. Jangan dipaksakan apalagi untuk kaum wanita. - Di masjid Nabawi terdapat Raudhoh dan makam Nabi Muhammad SAW. Pilih waktu-waktu yang tepat untuk menuju ke tempat tersebut (lokasi ditandai dengan karpet bewarna hijau, karpet di Nabawi pada umumnya berwarna merah). Raudhoh salah satu tempat mustajab untuk berdoa, karenanya senantiasa penuh sesak oleh jamaah. Waktu terbaik ke lokasi tersebut adalah setelah sholat subuh atau tengah malam.
- Selalu posisikan tas pasport di depan, jangan diselempangkan di belakang. Jangan menaruh uang seluruhnya dalam tas pasport dan bawalah uang seperlunya saja.
- Bawa selalu uang pecahan 1 real atau lebih, dan lakukan selalu memberi sedekah setiap hari di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Di masjid tersebut tidak ada kotak amal jadi sedekahkanlah kepada orang yang membutuhkan, misalnya para petugas kebersihan.
- Khusus wanita: Jangan bepergian sendirian, harus bersama mahram/suami atau sesama teman rombongan. Termasuk saat naik taksi. Saat naik, maka laki-laki duluan, wanita belakangan. Sebaliknya saat turun maka wanita duluan, suami belakangan. Hal ini untuk menjaga istri agar tidak dibawa kabur tukang taksi. Saat naik lift juga harus selalu didampingi. Jika saat naik lift bersama teman wanita ada lelaki yang datang, lebih baik keluar dahulu.
- Saat tersesat: hubungi polisi, minta antarkan ke petugas Indonesia. Selalu berpakaian seragam nasional kemana-mana sehingga dapat dikenali (tips ibadah haji).
- Senantiasa bersabar dalam antrian, karena banyaknya jamaah yang ingin dilayani. Tidak perlu emosi apalagi berdebat karena hal itu akan mengurangi pahala haji.
- Sholat di masjidil haram: Usahakan mengambil wudhu di Hotel. Jika terpaksa ke toilet pun, jangan mendekati waktu sholat karena pintu keluar tangga toilet sudah tertutup oleh barisan orang sholat.
- Wisata dan belanja dilakukan di luar waktu manasik haji. Kunjungi situs-situs sejarah Islam dan Perjuangan Nabi seperti Gua Hira, Jabal Uhud, masjid Kuba, Masjid Qiblatain, dst. Gunakan kesempatan yang belum tentu datang dua kali ini.
- Waspada dengan orang Indonesia yang mengaku mahasiswa dan menawarkan jasa serta meminta imbalan. Ingat, tidak semua yang di Mekah atau madinah adalah orang baik. Waspada pula pada orang asing yang minta bantuan dengan mengaku sedang tertimpa musibah, dst. Semua tindakan hendaknya dikomunikasikan dengan pembimbing.
- Orang Indonesia terkenal tertib, sopan, dan tidak suka membuat ulah. Jika ada yang menyapa maka tidak perlu dibalas dengan berlebihan.
C. Persiapan Pulang
- Beli oleh-oleh secukupnya, lebih baik lagi jika punya perencanan tertentu agar fokus. Jika kebanyakan, maka tidak muat di bagasi dan mubadzir. Biasanya jamaah Indonesia membeli kurma nabi (Ajwa), perhiasan emas, hiasan dinding, sajadah, tasbih, peci haji, baju muslim, minyak wangi, dan buku-buku Islam. Kurma Nabi bisa dibeli di Madinah karena lebih murah, sedang yang lainnya bisa dibeli berbagai lokasi di Haramain.
- Bawa air zam-zam secukupnya. Terlau banyak akan menyusahkan terkait beban bawaan yang berat, namun setelah itu hanya bisa ditinggal di bandara King Abdul Aziz.
- Beri tanda atau nama di Koper yang mudah dilihat agar mempercepat proses pengambilan di bandara Soekarno Hatta.
Demikian beberapa Tips Ibadah Haji yang layak anda ketahui. Semoga bermanfaat.
Selamat Mencoba dan Semoga menjadi Haji yang Mabrur!!
oleh: Muhammad Zulifan, Alumnus King Saud University (KSU), Riyadh-Saudi Arabia (2010-2012).