By  07 Sep 2014
Musim haji telah dimulai. Umat muslim dari berbagai pelosok dunia bakal berdatangan memenuhi Kota Suci. Tak terkecuali muslim asal Negeri Zionis.
Ini adalah tahun pertama muslim Israel bisa melaksanakan haji dengan menaiki pesawat terbang. Selama ini mereka hanya bisa mengujungi Mekah lewat perjalanan darat via Yordania.
Kelompok awal yang bakal diterbangkan ini terdiri dari 766 penumpang. Mereka akan diberangkatkan pada akhir September 2014 ini.
Perusahaan Milad Aviation of Ramle yang mengatur penerbangan para muslim Israel itu akan mencarter pesawat dari Royal Jordanian Airlines dan anak perusahaannya, Royal Wings. Tarif untuk pulang pergi sekitar US$ 600 atau Rp 7.055.400 (kurs Rp 11,759 untuk setiap 1 US$).
“Untuk mengatur perjalanan haji perdana menggunakan pesawat ini dibutuhkan kontak dengan pihak berwenang Yordania dan Israel berlangsung selama sekitar 3 tahun,” kata Ibrahim Milad, pemilik sekaligus CEO Milad Aviation, seperti dikutip dari laman Haaretz, Minggu (7/9/2014).
“Selama kurun waktu itu, saya mengunjungi Yordania sekitar 100 kali untuk mendapatkan persetujuan yang diperlukan,” imbuh dia.
Ke depan, perusahaan ini berencana untuk mengatur penerbangan haji ini sepanjang tahun. Menurut Milad, ada sekitar 4 ribu muslim Israel yang berangkat ke Saudi Arabia setiap tahunnya.
Pemerintah Yordania telah berusaha untuk meningkatkan kapasitas penerbangan antara Tel Aviv (Israel) dan Amman (Yordania), dari 1.500 menjadi 1.700 setiap pekannya. Tapi pihak Israel menolak permintaan tersebut.
Padahal tak cuma haji, banyak warga Israel yang telah menggunakan maskapai Royal Jordanian lewat Amman untuk bepergian ke seluruh bagian dunia. Setelah pecahnya ketegangan antara Israel dan Hamas serta sekutunya di Gaza Juli 2014 lalu, Royal Yordania sempat ditangguhkan layanannya. (Yus)
sumber: Liputan6.com