INDONESIA memasuki usianya yang ke-72 tahun. Waktu yang cukup panjang dalam perjalanan sebuah bangsa yang merdeka. Meski banyak kalangan menilai bahwa di usianya yang ke-72 tahun ini, Indonesia belum maju dan rakyatnya belum sejahtera, namun semangat nasionalisme haruslah tetap tertanam dalam jiwa rakyat.
Pemerintah tengah menggalakkan bela negara. Antusiasme rakyat untuk ikut bela negara terlihat dengan banyaknya peserta yang mendapatkan pelatihan dari Kementerian Pertahanan dan Keamanan.
Hal itu barangkali karena kesadaran dan pemahaman tentang semangat nasionalisme yang memang diajarkan dan dianjurkan dalam Islam. Ada dalil dalam Alquran dan hadis yang menyebut keharusan setiap muslim memiliki sikap nasionalisme.
Imam Al Ghazali menjelaskan, dalam Alquran surah Ali Imran ayat 200 dikatakan “Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”
Juga diriwayatkan dalam hadis sahih Al Bukhari, Rasulullah menegaskan, “Wahai manusia, janganlah kalian mengharapkan mencari musuh, mintalah kepada Allah keselamatan. Tetapi jika bertemu dengan mereka, bersabarlah dan ketahuilah bahwa surga di bawah naungan pedang.”
Kemudian beliau berdoa, “Ya Allah, yang menurunkan Al Kitab, yang menggerakkan awan, yang mengalahkan musuh yang berkomplot, kalahkanlah mereka dan tolonglah kami atas mereka.”
Ghazali juga menyebut banyak ayat di Alquran dan hadis secara menyatakan jika bumi adalah milik Allah dan negara milik Allah, sehingga, manusia khususnya umat muslim punya kewajiban dalam menjaganya. Selain itu, Islam merupakan agama yang menentang penjajahan dengan alasan apapun.
Karena itu, Ghazali menyarankan agar umat muslim memperingati hari besar nasional, dengan penuh khidmat. “Umat Islam jangan berada di pinggir saja karena kemerdekaan milik kita,” tegasnya.