SUATU hari, Jibril mendatangi Nabi Suci Muhammad shalallaahu ‘alaihi wa sallaam dengan wajah yang sedih dan murung.
“Wahai Muhammad,” kata Jibril, “bagaimana mungkin aku tidak murung padahal hari ini aku melihat alat-alat penyembur api neraka telah dipersiapkan.”
Jibril kemudian menuturkan bahwa Allah memerintahkan neraka untuk membakar alat-alat itu selama seribu tahun hingga merah membara. Setelah itu, Allah memerintahkannya untuk membakarnya lagi selama seribu tahun hingga putih menganga.
Lalu, Allah memerintahkannya untuk membakarnya selama seribu tahun lagi hingga menjadi hitam legam membara. Jika sebagian sangat kecil darinya diteteskan ke dunia ini, panasnya akan melelehkan seluruh jagat raya.
Jika setetes dari zaqqum (sebuah pohon di neraka, yang disebutkan dalam Alquran untuk mengungkapkan pahitnya) dan dhari’ (benda yang lebih pahit dari pohon gaharu, lebih busuk dari bangkai dan lebih panas daripada api, yang akan menjadi makanan orang-orang yang terkutuk) menetes di sumber air bumi, setiap orang akan mati karena busuknya.”
Sumber: Kabar Gembira bagi Pendosa, Musa Kazhim & Alfian Hamzah (2012)