Sebanyak 95,4 persen Muslim di Indonesia mengungkapakan, tindakan Lesbian, Homoseksual, Biseksual, dan Transgender (LGBT) adalah salah secara moral, sedangkan yang menyebut tidak salah 1,9 persen, dan tidak tahu sebanyak 2,7 persen.
Data tersebut merupakan hasil survei yang dirilis oleh Alava Research Center bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait potret keberagaman Muslim di Indonesia.
Dalam survei yang melibatkan 1626 responden dari 34 provinsi itu juga menyebutkan, mayoritas Muslim menilai prostitusi di lokalisasi adalah salah secara moral.
“Salah secara moral sebanyak 92,2 persen, tidak salah 3,7 persen, tidak tahu 4,1 persen,” ujar Hasanuddin Ali, CEO Alava Research Center di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (30/01/2017).
Sedangkan terkait hidup berpasangan tanpa menikah, sebanyak 95,4 persen mengungkapakan salah secara moral, tidak salah 1,9 persen, dan tidak tahu sebanyak 2,7 persen.
“Prosentasenya sama dengan pendapat hidup dengan sesama jenis atau LGBT adalah salah secara moral,” ungkapnya.
Sedangkan pernyataan soal bagaimana jika ada saudara yang nikah beda agama. Sebanyak 46,8 mengatakan sama sekali tidak nyaman, sebesar 29,7 mengaku tidak nyaman, yang mengatakan tidak terlalu nyaman 15,0 persen, agak nyaman 6,7 persen, serta merasa sangat nyaman dan sangat nyaman sekali masing-masing sebanyak 0,9 persen.
Hasan menjelaskan survei dilakukan dengan teknik multi stage ramdom sampling dengan margin error sebesar 2,46 persen. Survei dilakukan selama rentang November hingga Desember 2016 terhadap usia 27 sampai 65 tahun.*