Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional akan mendirikan pusat wisatawan di Jabal Nur di Makkah. Komisi tersebut selama ini telah menjalankan beberapa proyek untuk melestarikan situs-situs penting dalam sejarah Islam.
Pusat wisatawan ini nantinya akan memiliki pemandu wisata dan dokumentasi tentang sejarah Jabal Nur dan signifikansinya dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Wilayah ini akan memiliki 230 proyek yang didanai dengan anggaran sebesar 5 miliar real Saudi. Proyek-proyek sangat didukung oleh Raja Saudi Moh Salman.
Desain arsitektur proyek ini pun sudah selesai. Menurut catatan sejarah, gunung itu berada di timur laut Masjidil Haram, yakni di Jalan al-Adl. Tempat itu disebut Jabal al-Nur karena kata nur berarti cahaya dalam bahasa Arab. Ini juga menandakan ada cahaya yang menimpa Nabi (SAW) ketika ia beribadah dengan menyendiri di Ghar (Gua) Hira.
Gunung ini setinggi 642 meter dengan kemiringan 380 meter panjang mencapai 500 meter. Luas puncak gunung adalah 5,2 meter persegi. Gunung tampak seperti punuk unta. Gua Hira adalah salah satu situs suci paling penting dalam Islam. Di sinilah Nabi (SAW) mendengar Malaikat Jibril untuk pertama kalinya dan di mana kenabian dianugerahkan kepadanya.
Komisi telah bekerja untuk merenovasi beberapa tempat suci di Makkah dan Madinah dan mendokumentasikan sejarahnya. Proyek-proyek telah diluncurkan untuk mengatur pariwisata Islam di dua kota. Proyek-proyek ini didukung oleh perusahaan publik dan swasta serta direktorat untuk memastikan keberlanjutannya.