Kematian itu suatu kepastian bagi setiap jiwa (QS 3:185).Namun, mayoritas manusia takut mati atau dengan ungkapan lain, belum siap menghadapinya.Masih banyak mimpi yang belum tercapai, masih segudang harapan hidup yang belum terwujud. Ada juga yang merasa belum waktunya bertobat! Nanti setelah tua baru mende kat ke masjid dan mushala!
Sekarang waktunya menikmati hidup dahulu! Ini prinsip hidup sebagian manusia! Mengingat kematian dengan mengenal tabiat dan karekte ristiknya adalah bagian upaya menghadapinya. Rasulullah SAW bersabda: Perbanyaklah mengingat kematian, sebab yang demikian itu akan menghapuskan dosa, dan menyebabkan timbulnya kezuhudan di dunia.
Dengan mengenali tabiat kematian akan mendorong seseorang untuk mempersiapkan bekal kematian, menghindari perbuatan-perbuatan yang menjurus kepada kemaksiatan dan mendorong berlaku takwa.
Pertama, kematian adalah puncak setiap makhluk di muka bumi. Kematian merupakan penghujung bagi setiap yang bernyawa di dunia ini (QS 55:26-27).
Kedua, kematian adalah garis finis perjalanan kehidupan dunia, dan merupakan garis awal kehidupan alam akhirat.
Ketiga, kematian merupakan tanda kebesaran Allah yang menunjukkan kemahakuasaan-Nya dan keperkasaan-Nya terhadap semua makhluk-Nya (QS 6:61).
Keempat, kematian mencerminkan keadilan Allah SWT kepada makhluknya, tidak pandang bulu dalam menimpakan kematian ini (QS 29:57). Kelima, kematian merupakan pemutus segala kelezatan hidup, menghentikan total gerakan badan, menceraikan seseorang dari komunitasnya, menghalanginya dari segala yang (semula menjadi) kebiasaannya (QS 23:80).
Keenam, kematian tidak dapat dicegah oleh petugas penjaga pintu, tidak bisa dicegat oleh bodyguard, tidak bisa diha langi oleh harta benda, anak, dan kawan serta teman.
Ketujuh, Kematian datang tiba-tiba dalam waktu yang telah ditentukan (QS 63:11). Kedatangannya tanpa meminta izin terlebih dahulu kecuali kepada para nabi, mengingat kedudukan mereka yang mulia di sisi Allah SWT karena itulah kematian meminta izin kepada setiap para nabi.
Kedelapan, sakitnya kematian tidak ada seorangpun yang dapat melukiskannya karena kedahsyatannya.
Cukuplah kematian sebagai nasihat bagi kita, cukuplah kematian menjadikan hati bersedih akan bekal kita yang masih kurang, cukuplah kematian menjadikan air mata berlinang. Penyebab perpisahan dengan saudara tercinta. Penghalang segala kenikmatan dan pemutus segala cita-cita. Cukuplah kematian sebagai pelajaran, kita akan mengalaminya.Wallahu a’lam.
OLEH AHMAD AGUS FITRIAWAN