RASULULLAH saw bersabda, “Tidak akan selesai urusan umatku yang awam kecuali dengan (bantuan) orang-orang khusus dari mereka.”
“Siapa orang-orang khusus itu wahai Rasulullah?” tanya seorang sahabat.
“Orang-orang khusus dari umatku ada empat. Mereka adalah pemimpin, ulama, ahli ibadah dan pedagang,” jawab Rasulullah saw.
“Bagaimana mereka bisa menjadi orang-orang khusus?” sahabat itu kembali bertanya.
Rasulullah menegaskan, “Seorang pemimpin adalah penggembala makhluk Allah. Jika gembalanya adalah serigala (buas), maka siapakah yang akan menggiring domba-domba?”
Seorang ulama adalah dokter. Jika dokternya sakit, siapakah yang akan menyembuhkan orang yang sakit?
Sedangkan seorang ahli ibadah adalah petunjuk bagi hamba Allah. Jika petunjuknya sesat, siapakah yang akan memberi hidayah?
Dan pedagang adalah orang-orang yang dipercaya Allah di antara hamba-Nya. Jika yang diberi kepercayaan telah berkhianat, lalu siapa yang akan dipercaya?
Itulah empat macam orang khusus dalam umat Rasulullah saw. Siapa yang berada dalam posisi ini memiliki tanggung jawab yang lebih dibandingkan umat yang awam.
Kepada para pemimpin, jadilah pemimpin yang tegas namun berhati lembut. Kepada para ulama, jadilah penyembuh bagi masyarakat yang sakit. Agar mereka dapat hidup damai dan tentram. Jangan malah menjadi corong provokasi dan permusuhan.
Kepada para ahli ibadah, jadilah cahaya petunjuk yang menerangi jalan untuk meraih rida Allah. Dan kepada para pedagang, jadilah orang-orang yang jujur karena Allah telah menjadikan kalian Umanaullah, orang-orang yang dipercaya oleh-Nya.
“Setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.”
Semoga kita semua dapat menjalankan tugas kita masing-masing untuk mewujudkan umat Nabi Muhammad yang bersatu dan harmonis. [pedoman muslim]