SUATU HARI hari, seseorang datang ke Istana Sulaiman. Sulaiman melayani sang tamu dengan mengajaknya berbincang-bincang. Namun ketika di tengah perbincangan, sang tamu merasa seperti ada yang sedang memperhatikan dari sudut ruangan.
Tamu tersebut pun melirik sudut ruangan yang telah merisaukan hatinya. Ya, disudut ruangan itu memang ada yang sedang memperhatikannya. Namun seketika hilang ketika tamu dari Sulaiman tersebut melihat sudut ruangan itu.
Melihat keresahan sang tamu, Sulaiman kemudian menanyakan perihal yang terjadi pada tamu tersebut. Sulaiman bertanya “Wahai Saudaraku, mengapa engkau terlihat begitu resah. Apakah penghormatanku kepada seorang tamu tidak memuaskan hatimu?”
Dengan cepat sang tamu menjawab, “Oh, bukan. Bukan begitu, Saudaraku. Perlakuanmu sungguh lebih dari yang aku harapkan. Kau memang orang yang sangat mulia.”
“Kalau begitu, apa yang merisaukan hatimu. Mungkin aku bisa membantumu mencarikan jalan pemecahannya?” jawab sulaiman menawarkan bantuan.
Sang tamu kemudian menceritakan mengenai seseorang di sudut ruangan yang terus memperhatikan saat sedang berbincang tadi, namun hilang seketika ia melihatnya. Sulaiman kemudian menjelaskan mengenai seseorang yang dimaksud oleh tamunya itu.
“Oh, dia adalah sahabatku, sang malaikat maut,” jelas Sulaiman.
“Ya, dia terus menerus menatapku, seakan-akan aku adalah sasaran untuk diambil nyawanya,” ungkap sang tamu.
Sulaiman pun menawarkan bantuan untuk membuat hati sang tamu tenang, sang tamu kemudian meminta untuk di antarkan ke India. Dengan izin Allah, Sulaiman menghantarkan sang tamu ke India atas bantuan udara.
Sang tamu pun sampai ke India, tidak berapa lama kemudian sang malaikat maut kembali ke istana Sulaiman. Sulaiman bertanya mengapa sang malaikat memandangi tamunya terus. Ternyata sang malaikat maut mendapat tugas untuk nyawa orang tersebut di India, namun karena tamu itu ada di istana, malaikat menunggunya untuk kembali ke India.
“Apakah kau temui orang itu di India?” tanya Sulaiman.
“Tentu saja. Allah memang tidak akan salah. Kini sudah kulaksanakan tugasku,” tegas malaikat maut.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. [QS. An-Nisa/ 4: 78]. []