HAKIKATNYA manusia adalah makhluk yang lemah. Sebagaimana Allah firmankan, Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah, (An Nisa: 2). Ayat tersebut didahului ayat mengenai wanita. Ulama mufasirin menafsirkan ayat ini mengaitkannya dengan ayat sebelumnya, yakni bahwa laki-laki tidak dapat menahan godaan wanita.
Adapun Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan perihal ayat ini, Yang benar bahwa kelemahan di sini mencakup semuanya secara umum. Kelemahannya lebih dari hal ini dan lebih banyak. Manusia lemah badan, lemah kekuatan, lemah keinginan, lemah ilmu dan lemah kesabaran.
Lalu bagaimana agar kita tidak lemah dalam mengarungi kehidupan? Tentu dengan mendekat kepada yang Maha Kuat. Kelemahan yang ada pada kita adalah modal sekaligus asset penting agar kita sadar untuk kemudian menjadi kuat. Dan kekuatan kita terletak pada penyerahan diri kita kepada Allah.
Adalah doa yang menyebabkan kita menjadi kuat. Rasulullah shalallahualaihi wasallam telah menegaskan ciri manusia yang paling lemah. Sekaligus mengisyaratkan solusinya agar ia menjadi kuat.
Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan hadits, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihiwasallam bersabda, Manusia paling lemah adalah orang yang paling malas berdoa (kepada Allah). Dan orang yang paling bakhil adalah orang yang bakhil memberi salam (HR Abu Yala, Thabrani, Ibnu Hibban).
Mari kuatkan kita yang telah Allah ciptakan sebagai makhluk lemah, dengan cara mendekat kepada yang Maha Kuat, Al Qawiyyu Rabbul Alamin. Sesungguhnya kekuatan kita terletak pada kelemahan kita yang kemudian kita adukan kepada Allah.
Allahu Alam.