SAUDARAKU, kurang iman, kurang rida, kurang sabar, kurang syukur kepada Allah adalah perkara-perkara yang wajib kita tobati. Banyak-banyaklah beristighfar, memohon ampun kepada Allah atas setiap rongga dan celah kekurangyakinan kepada-Nya, yang ada pada hati kita. Sungguh tidak patut kita meragukan sedikit pun kekuasaan Allah.
Allah SWT berfirman, “..Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. al-Baqarah [2]: 222)
Sesungguhnya kita adalah makhluk lemah yang tiada pernah luput dari kesalahan. Setiap hari dosa-dosa kita lakukan. Baik dosa besar maupun dosa kecil. Namun, bukan besar kecilnya dosa yang perlu kita waspadai. Yang penting kita waspadai adalah kalau kita sampai meremehkan dosa. Jangan sampai kita meremehkan keraguan-keraguan terhadap kekuasaan Allah yang sempat hadir di hati kita.
Mari kita periksa hati kita, kita nilai diri kita sendiri dengan sejujur-jujurnya. Hari ini sudah berapa kali kita berkeluh kesah kepada orang lain tentang harta kita. Sudah berapa kali hari ini kita mengeluhkan pakaian kita. Atau tentang rumah kita, atau tentang kendaraan kita, atau tentang gaji kita, atau posisi kita di tempat kerja.
Boleh jadi ada orang yang mengatakan kalau mengeluh itu sesuatu yang manusiawi. Boleh saja kita sebut demikian, tetapi jika hanya berakhir di situ saja maka bisa berbahaya. Karena sebagai orang yang beriman kepada Allah, segala apapun yang kita rasakan dalam menjalani hidup ini harus senantiasa dikembalikan kepada Dzat Yang Memiliki kehidupan, Dialah Allah Swt. Jika hendak mengeluh dan mengadu, lakukanlah kepada Allah SWT. Yang utama, karena hanya Allah Yang Maha Mengetahui secara sempurna tentang keadaan diri kita dan kebutuhan kita.
Bertobatlah terus-menerus, karena dalam satu hari saja betapa banyak dosa dan kekhilafan yang kita lakukan. Bisa jadi kita sempat tidak bersyukur. Sempat tidak rida pada apa yang terjadi hari ini. Sempat tidak sabar ketika terjadi suatu peristiwa hari ini. Bertobatlah agar segera bersih hati dan Allah mengampuni kesalahan kita.
Betapa banyak kesalahan dan dosa yang kita lakukan. Hati kita yang awalnya putih bersih, kini sudah berlumur noda hitam legam karena bekas dari dosa-dosa yang kita lakukan. Oleh karenanya sahabatku, tiada pernah ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda tobat. Tiada pernah ada alasan bagi kita untuk lalai memohon ampun kepada Allah.
Kita ini hanyalah manusia biasa. Bayangkan sosok mulia nana gung, kekasih Allah, Nabi Muhammad saw. Beliau yang sudah dijamin oleh Allah untuk bersih dari dosa-dosa (mashum) saja masih memohon ampunan Allah setiap hari hingga seratus kali. Maka, kita seharusnya kita serius untuk bertobat terus-menerus.
Rasulullah bersabda, “Tidakkah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali.” (HR. An-Nasai)
Allah menyukai hamba-Nya yang bertobat. Jika Allah SWT sudah menyukai hamba-Nya, maka niscaya Allah akan memberikan petunjuk kepadanya sehingga selamat dalam kehidupan. Allah akan kuatkan hatinya menjalani hidup ini, dan Allah akan lapangkan jalan baginya. Beban hidup sebesar apapun akan ringan saja untuk dipikul jika Allah menolong kita.
Maka, jika ada orang yang kita lihat begitu banyak masalah dalam hidupnya namun ia tetap bisa menjalani dengan senyuman dan keringanan, maka itulah bentuk pertolongan Allah baginya. Allah berikan ia kekuatan dan ketabahan sehingga setiap ujian bisa ia lalui tanpa banyak keluh kesah, hingga akhirnya ia terbentuk menjadi pribadi yang tangguh. Bukan masalah hidupnya yang berkurang, tapi kemampuannya untuk menghadapi masalah hiduplah yang bertambah kuat. Insya Allah! [*]
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar