Virus corona (Covid-19) masih mengguncang dunia. Kasusnya tercatat positif di 84 negara. Karenanya Khutbah Jumat 6 Maret 2020 ini mengambil tema 4 Ibrah Virus Corona.
Bagaimana sikap seorang muslim mengambil ibrah kasus ini? Berikut ini kami persembahkan dalam bentuk teks khutbah Jumat:
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kesehatan kepada kita. Kesehatan merupakan nikmat besar setelah nikmat iman. Dengan sehat, kita bisa beribadah dengan mudah. Termasuk mendirikan sholat Jumat.
Terlebih di tengah tersebarnya virus corona yang menjadi problematika internasional. Banyak negara terguncang karena virus yang dinamakan Covid-19 ini. Berdasarkan data terbaru hari ini, tercatat 97.885 kasus corona di 84 negara. Korban meninggal tercatat 3.348 jiwa. Terbesar menimpa China. Namun negeri-negeri muslim juga ada. Sampai-sampai Arab Saudi sempat melarang umrah untuk sementara guna mengantisipasi corona masuk ke negerinya.
Di tengah-tengah musibah virus corona ini, kita perlu sikap yang benar. Di antaranya adalah dengan mengambil ibrahnya. Setidaknya, ada empat ibrah yang bisa kita ambil bersama.
1. Jangan Sombong
Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Sesungguhnya manusia itu lemah. Karenanya jangan sombong. Jangan merasa digdaya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan merasa paling kuat.
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. Apalagi penguasa yang sombong dengan kekuasaannya.
Pada 1 Oktober 2019 saat peringatan 70 tahun berdirinya China, Presiden China Xi Jinping mengatakan, tak ada kekuatan yang bisa mengguncang China. Ternyata tak lama setelah itu, muncul kasus Corona yang membuat China terguncang, bahkan minta pertolongan kepada dunia.
Kita pun tak boleh sombong. Merasa bebas dari corona atau musibah apa pun. Itu tidak menandakan kita kuat, tetapi semata-mata karena Allah melindungi kita. Karenanya jangan merasa sombong dan jangan membanggakan diri.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS. An Nisa: 36)
Bukankah kita tahu, para penguasa yang sombong kemudian diguncang oleh Allah. Namrudz yang sombong, cukup bagi Allah menurunkan nyamuk untuk menghentikan kesombongannya. Fir’aun yang sombong, bahkan mengaku sebagai tuhan, juga dihancurkan Allah. Kesombongannya demikian melampaui batas hingga mendeklarasikan diri:
فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى
(Seraya) berkata: “Akulah tuhanmu yang paling tinggi”. (QS. An Nazi’at: 24)
Maka cukup bagi Allah menenggelamkannya di laut untuk mengakhiri segala kesombongannya.
فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ وَهُوَ مُلِيمٌ
Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, sedang dia melakukan pekerjaan yang tercela.(QS. Adz Dzariyat: 40)
2. Jaga Aturan Allah
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Ibrah kedua yang bisa kita ambil dari kasus virus corona adalah keharusan menjaga aturan Allah. Allah yang menciptakan manusia, Dialah yang paling tahu tentang manusia.
Kita punya motor. Siapa yang paling tahu motor kita dan bagaimana pemeliharaannya? Pabrik pembuat motor itu. Kita punya HP. Siapa yang paling tahu HP kita dan bagaimana cara penggunannya? Pabrik pembuatnya. Kita tahu caranya dari manual book yang dikeluarkan pabrik tersebut.
Alam semesta dan manusia merupakan ciptaan Allah. Maka Allah yang paling tahu apa yang baik bagi manusia. Manual book-nya berupa Al Quran. Maka jaga aturan-aturan Allah. Taati. Niscaya kehidupan yang baik akan kita dapatkan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ
Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Salah satu aturan Allah adalah memakan makanan yang halal lagi baik. Sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Wahai manusia, makanlah dari apa yang ada di bumi, makanan yang halal lagi baik. Dan jangan ikuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagimu. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Salah satu studi menyebutkan, awal virus corona berasal dari hewan liar. Profesor Andrew Cunningham dari Zoological Society London (ZSL) mengatakan sejumlah hewan liar berpeluang untuk menjadi inang bagi virus itu, utamanya kalelawar.
Di China, negara asal virus Corona dan jumlah kasus terbanyak terinfeksi corona, tidak sedikit orang yang mengkonsumsi hewan liar, termasuk kelelawar. Sebagiannya setengah matang. Bahkan konon ada yang hidup-hidup.
Aturan Allah jelas, makanlah yang halal lagi baik. Demikian pula aturan-aturan Allah yang lain, semuanya demi kebaikan umat manusia.
3. Tawakal
Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Ibrah ketiga yang bisa kita ambil dari kasus penyebaran virus corona ini adalah tawakal kepada Allah. Kita tahu, Allah-lah Yang Mahakuasa. Tiada sesuatu yang terjadi tanpa kehendak dan izin-Nya. Termasuk terjadinya musibah, bencana dan penyakit menimpa siapa.
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah (QS. At-Taghabun: 11)
Karenanya, kita tawakal kepada Allah. Tentu dengan tetap mengoptimalkan ikhtiar. Misalnya menjaga kesehatan, selalu cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, dan seterusnya.
Ketika kita tawakal, insya Allah akan dilindungi dan dicukupkan Allah.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا . وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS. Ath Thalaq: 2-3)
4. Taqarrub ilallah
Ikhwatal iman hafidhakumullah,
Keempat, tingkatkan taqarrub kepada Allah. Tak ada yang bisa melindungi kita kecuali Allah. Tak ada yang bisa menjaga kita dari bahaya kecuali Allah. Karenanya semakin mendekatlah kepada Allah. Perbaiki ibadah, perbanyak doa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan banyak doa untuk berlindung dari keburukan, penyakit dan marabahaya. Di antaranya adalah doa yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan An Nasa’i.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الأَسْقَامِ
Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari penyakit belang, gila, kusta dan segala penyakit mengerikan lainnya. (HR. Abu Dawud dan An Nasa’i)
Dialah Allah yang Kuasa mengabulkan doa. Hanya Allah yang bisa memperkenankan permintaan kita. Siapa yang minta perlindungan pasti dilindungi-Nya. Siapa yang minta dijaga pasti akan dijaga-Nya.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (QS. Ghafir: 60)
أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Tak ada satu peristiwa pun kecuali ada hikmah dan ibrahnya. Termasuk kasus yang mengguncangkan ekonomi dunia ini. Semoga dengan mengambil empat ibrah tersebut, kita semakin bertaqwa dan mendapat keberkahan dari-Nya.
Karena yang terpenting dalam hidup ini adalah sabar dan syukurnya. Saat mendapat nikmat kita bersyukur. Saat mendapat musibah kita bersabar. Dan semoga Allah senantiasa menjaga kita dari segala musibah terutama musibah yang menimpa agama. Sebab musibah yang menimpa agama adalah musibah terbesar bagi manusia.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
*Khutbah Jumat edisi 11 Rajab 1441 H bertepatan 6 Maret 2020;