Berobat dengan Tahajjud dan Sedekah, Bagaimana?

TANYA: Ustaz, saya pernah mendengar penceramah yang mengatakan, ibadah sunnah dalam Islam mempunyai nilai penyembuhan terhadap penyakit. Benarkah demikian? Mohon penjelasannya. Jazakallah.

JAWAB: Benar apa yang Anda katakan bahwa ibadah dalam Islam mempunyai unsur  pengobatan atau penyembuhan. Sebelumnya pernah saya jelaskan bahwa thibbunnabawi sifatnya holistik atau menyeluruh, artinya ketika seseorang sedang sakit yang diperhatikan dan diperbaiki tidak hanya badannya, namun sisi spiritualnya pun perlu diperbaiki. Contohnya tahajud dan sedekoh yang dijadikan bagian dari amalan untuk proses penyembuhan.

Rasulullah SAW amat menganjurkan untuk melakukan Qiyamul Lail. Beliau bersabda: “Hendaklah kalian melaksanakan Qiyamul lail karena sesungguhnya Qiyamul lail adalah kebiasaan baik orang-orang shalih sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah ta’ala, pelebur dosa-dosa kalian, penghalang dari dosa, serta mengusir penyakit dari tubuh.” (HR. Muslim).

Yang dijadikan dalil dan hadits: “Mengusir penyakit,” yakni penyakit dari tubuh. Dan jika orang yang sakit tidak mampu untuk melaksanakan shalat tahajjud dengan berdiri, maka hendaklah dia melaksanakanya dengan duduk atau sambil berbaring. Dan pahalanya niscaya ditulis secara sempurna.

Pengobatan dengan Sedekah

Diriwayatkan dari Abu Ummah bahwa Nabi bersabda: “Obatilah orang sakit di antara kalian dengan sedekah.” hadits ini disebutkan dalam kitab Sahih Al-Jaami’.

Ibnu Syaqiq berkata: “Aku mendengar ‘Abdullah bin Mubaraq ketika ditanya oleh seseorang tentang luka bernanah yang keluar terus menerus dilututnya sejak 7 tahun. Ia sudah mengobatinya dengan berbagai macam pengobatan serta sudah bertanya kepada ahli kesehatan (tabib/ dokter), namun tidak ada yang bermanfaat. Maka Abdullah bin Mubarak berkata kepada orang tersebut: ‘pergilah, lalu galilah sumur di suatu tempat yang manusia membutuhkan air sumur tersebut. Sebab, aku berharap akan memancar mata air  dari sana dengan amalmu. Hal itu akan menghentikan darahmu. Maka orang tersebut melakukan apa yang dikatakan ‘Abdullah bin Mubarak sehingga ia pun sembuh dari penyakitnya.“ Kisah disebutkan di dalam kitab At-Targhiib wat Tarhiib.

Syaikh Muhammad bin Shalih As-sahibni seorang qadhi di Mahkamah (pengadilan) di daerah Qashim bercerita secara ringkas bahwa ada seseorang yang penduduk Qashim yang terkena penyakit kanker. Lalu orang tersebut bersedekah kepada para ibu anak-anak yatim, sehingga mulailah para ibu tersebut mendoakan kepada orang yang bersedekah sehingga Allah ta’ala menyembuhkan dari penyakitnya tersebut.

Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya perintahnya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya ‘jadilah!’ maka terjadilah ia.“ (QS.Yaasiin: 82).

Semoga jawaban yang diberikan bermanfaat bagi semua pembaca. Wallahualam. []

ISLAMPOS