Allah Swt Berfirman :
وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـٔٗا وَهُوَ خَيۡرٌ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡـٔٗا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ
“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS.Al-Baqarah:216)
Alangkah indahnya bila kita letakkan ayat ini sebagai pegangan hidup kita ketika menghadapi hal-hal yang tidak kita sukai. Perlu disadari bahwa sebenarnya kita tidak tahu mana yang sebenarnya baik untuk kita. Apakah sesuatu yang kita senangi atau malah sesuatu yang kita benci.
Karenanya sebagai seorang yang beriman, kita tidak boleh menilai suatu kejadian dari dhohirnya saja tanpa melihat hikmah dibalik kejadian tersebut.
Kisah Nabi Khidir as dan Nabi Musa as memberikan kepada kita banyak sekali pelajaran tentang hal ini. Bagaimana seorang Khidir as melakukan sesuatu yang janggal dalam pandangan Nabi Musa as yaitu dengan melubangi kapal orang, membunuh anak kecil dan membangun tembok di sebuah desa yang buruk perlakuan warga setempatnya.
Namun ketika dijelaskan hikmah dibalik semua itu, perbuatan Khidir as yang tampak buruk dan aneh sebenarnya adalah perbuatan baik.
Begitu pula dalam kehidupan kita. Ketika kita menghadapi sesuatu yang tidak kita sukai, cobalah ingat kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa as. Bukankah Allah Swt Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita? Bukankah Dia Yang Maha Bijaksana?
Berapa banyak sesuatu yang kita kira buruk ternyata memiliki efek yang sangat indah bagi kehidupan kita. Maka obatilah segala kepedihan dan kesedihan di hatimu dengan keindahan Firman-Nya :
وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـٔٗا وَهُوَ خَيۡرٌ لَّكُمۡۖ
“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu.”
Semoga bermanfaat…