BAIK cepat atau pun lambat, kita pasti akan bertemu dengan kematian. Kedatangannya ini tidaklah disangka-sangka. Terkadang ketika kita sedang duduk santai, tanpa mengalami penyakit pun, kematian datang menjemput. Kematian itu sudah menjadi rahasia Allah SWT. Mengapa ya?
Kematian menjadi sebuah rahasia pasti tidak lain adalah untuk pelajaran bagi manusia. Coba bayangkan saja, jika kematian itu dapat kita ketahui tentu akan banyak orang yang mengalami gangguan jiwa. Mengapa? Karena ketika mereka tahu berapa lama lagi dia akan mati, ia akan disibukkan untuk mencari amal yang paling baik. Saking tegangnya ia menghadapi kematian itu, maka akal dan kondisinya tak mampu untuk menahan. Dan sakit jiwalah yang akan ia terima.
Itulah mengapa, Allah tidak memberitahu kepada kita, kapan kita akan kembali kepadanya. Kematian menjadi suatu misteri bagi kita. Kita harus terima itu dan kita harus bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi hal yang telah pasti tersebut.
Kematian itu menjadi tolak ukur kita selama masih hidup di dunia. Karena, setinggi apa pun cita-cita kita di dunia, pada akhirnya kita akan kembali ke dalam tanah. Inilah yang harus menjadi pandangan kita ke depan. Jadi, mempersiapkan diri adalah suatu hal yang wajib kita lakukan, sebelum datang penyesalan.
Jika kita mendengar atau melihat orang yang telah mati, maka jadikanlah itu sebagai pelajaran bagi kita. Kita bayangkan jikalau kita berada di posisi itu. Apakah kita sudah siap? Apakah kita sanggup di kubur di dalam tanah seorang diri? Kita akan merasakan kenikmatan di saat ajal menjemput, jikalau kita telah melakukan amal perbuatan yang sesuai dengan ketentuan Allah. Kita senantiasa takut kepada-Nya. Dengan begitu kita akan merasa rindu untuk berjumpa dengan-Nya.
Sumber: Disarikan dari tausiah Drs. Edward, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Muttaqien Purwakarta