Berbicara tentang rahmat, kita akan temukan banyak ayat Al-Qur’an yang menyebut tentangnya. Ada pula ayat-ayat yang menyebutkan pengaruh dari rahmat itu sendiri, perumpamaannya dan berbagai sisi tentang rahmat. Dan tiada siapapun yang mampu menjangkau kebesaran Rahmat Allah.
Nah, kali ini kita akan menyebutkan beberapa poin tentang rahmat dalam pandangan Al-Qur’an.
(1). Al-Qur’an menjelaskan bahwa rahmat Allah menyentuh segala sesuatu di alam wujud ini. Bahkan titik sekecil apapun di alam keberadaan ini semuanya bisa eksis berkat rahmat Allah Swt. Dan Rahmat itulah pondasi keberadaan di alam semesta ini.
وَرَحۡمَتِي وَسِعَتۡ كُلَّ شَيۡءٖۚ
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (QS.Al-A’raf:156)
(2). Al-Qur’an memandang diturunkannya Risalah dan diutusnya para Nabi adalah rahmat Allah yang diberikan kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Maka barangsiapa yang layak mendapatkan rahmat yang lebih maka dia akan diperintahkan untuk menyampaikan wahyu ilahi dan memberi hidayah kepada mereka.
Karena dari orang-orang terpilih inilah akan tersampaikannya petunjuk hidup, solusi serta jalan keselamatan bagi manusia dari siksa akhirat.
Karena itu hanya Allah yang menentukan dengan rahmatnya dengan memilih para Nabi dan Rasul.
يَخۡتَصُّ بِرَحۡمَتِهِۦ مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ
“Dia menentukan rahmat-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah memiliki karunia yang besar.” (QS.Ali ‘Imran:74)
(3) Al-Qur’an sendiri adalah Rahmat Allah bagi hamba-Nya. Dan hal ini disebutkan dalam berbagai ayat, seperti :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُم مَّوۡعِظَةٞ مِّن رَّبِّكُمۡ وَشِفَآءٞ لِّمَا فِي ٱلصُّدُورِ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.” (QS.Yunus:57)
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٞ وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارٗا
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.” (QS.Al-Isra’:82)
(4). Nabi Muhammad Saw adalah wujud terbesar dari Rahmat Allah Swt. Beliau adalah simbol dan pemikul Rahmat Allah Swt.
وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS.Al-Anbiya’:107)
(5). Dan termasuk rahmat Allah adalah keringanan dalam hukum dan kewajiban yang harus dilakukan manusia. Seperti ketika Allah membicarakan hukum Qishos dan Dhiyah.
ذَٰلِكَ تَخۡفِيفٞ مِّن رَّبِّكُمۡ وَرَحۡمَةٞۗ فَمَنِ ٱعۡتَدَىٰ بَعۡدَ ذَٰلِكَ فَلَهُۥ عَذَابٌ أَلِيمٞ
“Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Barangsiapa melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih.” (QS.Al-Baqarah:178)
(6). Sikap berlemah lembut dan saling mengasihi sesama adalah Rahmat Allah yang diberikan kepada manusia.
فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka.” (QS.Ali ‘Imran:159)
Masih ada beberapa ayat lagi yang akan kita sebutkan mengenai Rahmat Allah Swt dalam Al-Qur’an. Nantikan kelanjutannya di bagian ke dua yah.