Segala puji bagi Allah yang telah mempertemukan kita dengan bulan suci nan mulia, bulan Ramadhan. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad, yang Al-Qur’an diturunkan kepada beliau melalui perantara malaikat Jibril.
Bulan Ramadhan memiliki banyak sekali keutamaan. Salah satunya adalah Allah membuka pintu ampunan selebar-lebarnya bagi hamba-Nya yang bertaubat. Oleh karenanya, marilah kita berlomba-lomba memanfaatkan peluang emas tersebut untuk menyucikan diri kita dari tumpukan dosa.
Di antara sebab turunnya ampunan dari Allah adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan puasa Ramadhan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غَفَرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena beriman dan mengharap pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no. 2014 dan Muslim no. 760)
2. Mendirikan shalat tarawih dan tahajjud
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غَفَرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan shalat malam pada bulan Ramadhan karena beriman dan mengharap pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no. 2008 dan Muslim no. 174).
3. Beribadah di malam Lailatul Qadar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غَفَرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مَنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa menegakkan shalat di malam Lailatul Qadar karena beriman dan mengharap pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no. 1910 dan Muslim no. 760).
4. Memperbanyak istighfar
Hendaknya setiap muslim membasahi lisannya dengan dzikir, doa, dan istighfar di bulan Ramadhan. Karena, doa orang yang berpuasa adalah mustajab, khususnya ketika sedang berpuasa, berbuka, dan makan sahur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلَاثَةٌ لاَ تَرُدُّ دَعْوَتَهُمْ : الصاَئِمُ حَتَّى يُفْطِرُ
“Ada tiga jenis orang yang tidak tertolak doanya, yaitu orang yang berpuasa hingga ia berbuka.” (HR. Timidzi no. 2525 dan dinilai shahih At Tirmidzi, dihasankan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no.3032).
Jika sebab-sebab ampunan di bulan Ramadhan demikian banyak, tentu orang yang tidak mendapatkan ampunan di dalamnya adalah orang yang paling buruk nasibnya. Kapan lagi ia meraih ampunan jika ia tidak dimaafkan di bulan ini? Kapan lagi doanya dikabulkan jika permohonnya ditolak saat Lailatul Qadar? Kapan lagi ia akan berubah menjadi lebih baik jika di bulan Ramadhan ia tidak mau memperbaiki diri?
Semoga Allah memberkahi kita di bulan Ramadhan, mencurahkan hidayah dan keistiqamahan agar kita totalitas dalam beribadah, memaafkan dosa dan kesalahan kita, serta menerima amal shalih kita yang jauh dari kesempurnaan.
Wallahu Ta’ala a’lam bish shawab.
***
Referensi: Risalah Ramadhan, karya Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Al-Jarullah, penerbit Maktab Dakwah dan Bimbingan Jaliyat Rabwah, tahun 2009, Riyadh, hal. 98-101
Penulis : Deni Putri Kusumawati
Artikel Muslimah.or.id