Pusat Darul Kalam Quran menyediakan jasa pembuangan Alquran dan buku-buku agama yang rusak akibat banjir bandang atau lumpur. Dibanding membuangnya langsung ke tempat sampah, pusat ini menyediakan prosedur pembuangan yang benar dan terhormat untuk menjaga kesucian ayat-ayat Alquran.
Setiap halaman akan dikeringkan di atas meja atau digantung menggunakan jepitan di bawah kanopi oleh para sukarelawan pusat yang dikelola Departemen Agama Islam Wilayah Federal (JAWI) ini. Halaman-halaman tersebut kemudian akan dibakar menjadi abu sebelum dimasukkan ke dalam sumur di belakang Darul Kalam atau dibuang ke laut.
“Pembuangan Alquran yang rusak adalah salah satu hal yang paling menyedihkan, kita tidak bisa sembarangan membuang kitab suci,” kata Abdul Mu’az Jabai yang dikutip Republika.co.id, Kamis (13/1).
“Jadi, cara terbaik untuk membuangnya adalah dengan mengeringkan halaman sebelum membakar sekitar 10 kg salinan (untuk setiap sesi) dalam tungku menjadi abu. Setiap sesi akan memakan waktu sekitar dua jam,” jelas salah satu dari 40 relawan di Darul Kalam itu.
Senior Assistant Director JAWI Research Division Anisah Musa mengatakan, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah memisahkan Alquran dan buku agama yang basah dan menempel satu sama lain, atau dengan buku-buku lain.
“Sebelumnya abu Al-Qur’an ditempatkan di sumur Darul Kalam, namun karena banyaknya Al-Qur’an yang terkena banjir dan terbatasnya ruang, kami memutuskan untuk membuang abunya ke laut,” kata dia, sekaligus menghimbau kepada masyarakat untuk mengikuti cara yang benar sebelum membuang Alquran yang rusak sendiri.
Direktur JAWI Datuk Mohd Ajib Ismail, mengatakan sejauh ini, pusat ini telah menerima sekitar 25,28 metrik ton Alquran rusak, berasal dari individu, sekolah, dan Perusahaan Pengelolaan Limbah Padat dan Pembersihan Umum (SWCorp).
“Insya Allah, JAWI akan melakukan kampanye donasi atau inisiatif wakaf al-Quran bekerja sama dengan masjid dan suriah di Wilayah Persekutuan untuk disumbangkan kepada masing-masing pihak yang terkena dampak banjir,” katanya.