Masjidil Aqsa, terletak di Kota Tua Al-Quds (Baitul Maqdis) atau Yerusalem, Palestina. Ia bukan sekedar sebuah bangunan suci bagi umat Islam, tetapi juga sebuah tempat yang sarat dengan sejarah dan nilai-nilai spiritual. Dalam pandangan umat Islam, masjidil Aqsa merupakan masjid kedua yang dibangun setelah masjidil haram dengan jarak 40 tahun berdasarkan hadist Nabi.
Para ulama sebagian mengatakan bahwa pembangunan Masjidil Aqsa pertama kali dilakukan oleh malaikat yang menggariskan dan menentukan lokasinya. Mayoritas ulama mengatakan orang yang pertama kali membangun masjid tersebut adalah Nabi Adam. Nabi Ibrahim kemudian merenovasi dan meninggikannya seperti yang dilakukan terhadap bangunan Kakbah.
Ada pula sejarah yang mencatat, bangunan masjid pertama kali dibangun oleh Nabi Sulaiman putra Nabi Daud dalam wilayah kerajaannya. Peristiwa ini diperkirakan pada tahun 950 tahun SM dan bertahan hingga 370 tahun sebelum bangsa Babilonia merobohkan bangunan tersebut.
Keterkaitan Sejarah Masjidil Aqsa dengan Islam
Masjidil Aqsa memiliki tempat istimewa dalam sejarah Islam. Pertama, peristiwa Isra Mi’raj, Rasulullah Muhammad (SAW) melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa dan dari sana naik ke langit. Peristiwa ini menjadi salah satu momen paling luar biasa dalam kehidupan Nabi Muhammad. Dalam surat Al-Israa (17:1), Allah berfirman, “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya.”
Kedua, kiblat pertama umat Islam sebelum pindah ke masjidil haram. dalam sebuah hadist dari ibnu Umar : “Ketika Rasulullah Saw. tiba di Madinah, beliau shalat menghadap Baitul Maqdis, yaitu Masjidil Aqsa, selama enam belas atau tujuh belas bulan. Kemudian Allah menurunkan ayat yang mengubah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah di Makkah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketiga, pembangunan Ulang oleh Khalifah Umar bin Khattab (RA). Setelah penaklukan Baitul Maqdis oleh pasukan Islam di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 638 M, beliau membangun kembali Masjidil Aqsa. Pembangunan ini merupakan simbol kejayaan Islam dan keadilan di Baitul Maqdis.
Keempat, pembangunan Ulang oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan: Pada abad ke-7, Khalifah Abdul Malik bin Marwan memulai proyek pembangunan besar-besaran untuk memperindah Masjidil Aqsa. Kubah emas yang terkenal (Dome of the Rock) dibangun selama masa pemerintahannya dan menjadi salah satu lambang terkenal di Baitul Maqdis.
Pada tahun 1099 M, Perang Salib antara umat Islam dan Kriesten Eropa meletus dan merusak Masjid Al Aqsa. Wilayah tersebut dikuasai oleh tentara Salib dan kompleks masjidil aqsa berubah menjadi lapangan tentara, kandang kuda dan gudang senjata. Namun, kembali umat Islam melalui pasukan Shalahudin al-Ayyubi merebut kembali Yarussalem. Masjid Al Aqsa dan situs berharga lainnya dirawat seperti sedia kala.
Dalam kekuasaan Daulah Mamluk dan Daulah Utsmaniyah, Kawasan masjidil Aqsa terus dijaga bentuk bangunan, memberikan inovasi menara-menara adzan, dan membangun pagar-pagar besar untuk menutupi seluruh Masjid Al Aqsa.
Melindungi Masjidil Aqsa
Dalam kehidupan Umat Islam, Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci terpenting ketiga dalam Islam, setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini memiliki nilai spiritual dan sejarah yang besar bagi umat Islam. Bagi umat Islam, Masjidil Aqsa bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga lambang keagungan, kedamaian, dan spiritualitas.
Dalam konteks konflik di Palestina, terutama di sekitar Masjidil Aqsa, umat Islam merasakan penderitaan yang mendalam. Kekerasan dan konflik di daerah tersebut telah menyebabkan kerugian jiwa dan penderitaan bagi warga Palestina, khususnya mereka yang tinggal dekat dengan Masjidil Aqsa.
Solidaritas umat Islam terhadap Palestina menjadi respons yang mendalam terhadap panggilan kemanusiaan dan agama. Keberagaman, keadilan, dan kepedulian terhadap penderitaan sesama umat Islam di Palestina menjadi fokus utama bagi umat Islam di seluruh dunia. Sebagai umat Islam, tugas kita adalah memperjuangkan perdamaian, keadilan, dan perlindungan terhadap tempat-tempat suci agama, termasuk Masjidil Aqsa.